Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Indonesia Masuki Masa Kritis Cetak Generasi Untuk Masa Depan

Selasa, 24 Januari 2017 | 10:15 WIB Last Updated 2017-01-27T05:24:33Z
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM- , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta, Ph. D mengutarakan saat ini Indonesia memasuki masa kritis dalam pembentukan dan pembangunan generasi muda dalam bidang pendidikan. Pernyataan itu dikatakan Staf Ahli Menteri seusai menghadiri penandatangan program Pendidikan Global di Aula SMKN10 Kota Bandung beberapa hari lalu. 
Menurutnya Indonesia saat ini memasuki masa kritis dan harus segera menemukan formula yang tepat dalam menerapkan pola pendidikan dan pengajaran. Saat ini adalah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk mempersiapkan generasi masa depan yang memiliki daya saing dan berkarakter. "ini waktunya sudah kritis, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki pola pendidikan agar anak muda saat ini tidak menjadi bencana di masa depan" terang Ananto.
Ananto juga menyampaikan beberapa langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam membenahi pola pendidikan di Indonesia. Selain perbaikan kurikulum 2013, Program tepat dengan memanfaatkan teknologi komunikasi akan segera diterapkan Kementerian Pendidikan di sekolah wilayah perbatasan, "ini bertujuan untuk pemerataan pendidikan agar sekolah yang ada di pelosok memiliki kualitas yang sama dengan sekolah yang ada di perkotaan", harapnya.
Selain itu, hal yang tak kalah penting dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. "diperlukan juga guru berkemampuan abad 21, biar kompatibel dengan siswa. Siswanya abad 21 gurunya juga harus abad 21", sebutnya.
Untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berupaya meningkatkan para guru (in service) melalui pelatihan kemampuan abad 21 yang memfokuskan 8 keahlian yakni kreativitas, berpikir kritis, keahlian berkomunikasi, pengetahuan penggunaan media digital, keahlian memecahkan masalah, kewarganegaraan, kepemimpinan juga keahlian berkolaborasi. Dengan pelatihan itu, para pendidik diharapkan dapat menggunakan metode pengajaran dan pendekatan kepada para siswa dalam proses pembelajaran dan interaksi sehari hari guna mendukung peningkatan keahlian siswa.
Ananto juga mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengetuk perguruan perguruan tinggi pencetak para guru untuk meningkatkan kualitas dan menyiapkan guru dengan kemampuan abad 21. Jumlah guru saat ini sekitar 2,9 juta, tiap tahun sekitar 70 ribu guru pensiun. "Meski bukan hal yang mudah, jangan sampai calon guru tahun ini, tahun depan tidak berkemampuan abad 21, bisa mundur lagi pendidikan kita", tutupnya. (Cuya)
×
Berita Terbaru Update