Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Overpass Pelangi Antapani Terapkan Inovasi Teknologi CMP  

Selasa, 24 Januari 2017 | 17:20 WIB Last Updated 2017-01-24T10:24:45Z
Waklikota Bandung RK dampingi Wapres JK dan  Wagub Jabar DM
dalam peresmian Overpeass Antapani (red/hmsbdg)
FAKTABANDUNGRAYA.COM - Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil meminta Wapres Jusuf Kalla memberikan persetujuan nama jempabatan laying Antapani Bandung dengan nama Overpass Pelangi Antapani. Hal ini karena dinding jembatannya digambari (abstrak) dengan cat warna-warni.

Ridwan Kamil mohon ijin ke Wapres, agar jembatan dikasih nama Overpass Pelangi Antapani. Dengan gambar abstrak warna-warni menambah keceriaan overpass ini. Hal ini disampaikan Walikota Bandung Ridwa Kamil saat memberikan sambutan pada peresmian Overpass Antapani Bandung, Selasa, (24/01).

Kami atas nama Pemerintah dan warga Bandung menyampaikan terima kasih atas inovasi yang dihadirkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang telah menghasilkan karya istimewa Overpass Antapani.

Ridwan Kamil yang akrab disapa RK mengatakan, kita sengaja meminta Wapres JK untuk meresmikan Overpass Antaani. Hal ini, karena overpass ini menghadirikan inovasi di dalamnya yang akan mengubah wajah infrastruktur di Indonesia. Selain itu, pembangunan overpass Antapani ini memakai beton ringan yang bisa mengapung di air namun kekuatannya sama dengan beton konvensional.

"Karena memakai teknologi beton ringan maka waktu pembangunan Overpass Antapani ini hanya enam bulan saja. Biasanya flyover konvensional dalam pembangunan memekan waktu sekitar satu tahun, tapi ini hanya dikerjekan cukup enam bulan saja, ujarnya.

Dijelaskan, dari sisi biaya, cukup hemat, yaitu hanya menghabiskan sekitar Rp.30 miliaran. Sedangkan, kalua secara konvensional dengan panjang dan luas yang sama akan menghabiskan sekitar Rp.100 miliar.

Sementara itu, dalam siaran pers Biro Komunikasi Publik Kementerian PU-PR bahwa pembangunan Overpass Antapani merupakan pilot project teknologi Corrugated Mortabusa Pusjatan (CMP) yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

Kelebihan CMP adalah masa konstruksi yang lebih cepat 50 persen jika dibandingkan dengan konstruksi beton umumnya yang memakan waktu 12 bulan, sementara CMP hanya memerlukan waktu enam bulan.

Kelebihan lainnya ialah bentang konstruksi jembatan yang panjang di mana lingkungan jembatan dapat mencapai 36 meter sehingga mampu mengakomodir delapan lajur kendaraan di bawah jembatan.

Pelaksanaan konstruksi CMP juga tidak mengharuskan penutupan jalur kendaraan sehingga memberikan dampak yang sangat kecil terhadap kemacetan di sekitar lokasi konstruksi.

Selain itu, CMP juga memiliki nilai estetis, sehingga dapat menjadi suatu landscape dan bisa menjadi landmark suatu kawasan. Konsumsi bahan alam konstruksi CMP jauh lebih rendah dibandingkan konstruksi dengan teknologi beton sehingga ramah lingkungan. Selain itu, lebih efisien dari sisi pembiayaan.

Pembangunan Overpass Antapani merupakan proyek kerja sama antara Pusjatan Kementerian PUPR, Pemkot Bandung dan Pemerintah Korea. (sen/yadi)
×
Berita Terbaru Update