Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tahun 2017, Disdik Jabar Targetkan 50.000 Lulusan SMK Bersertifikasi

Rabu, 22 Februari 2017 | 17:31 WIB Last Updated 2017-09-09T11:19:15Z
DR.Dodin R Nuryadin, Kabid SMK Disdik Jabar
(foto : ist) 
JABAR, FAKTABANDUNGARAYA.COM – Pada tahun 2017, Dinas Pendidikan Jabar menargetkan sebanyak 50.000 lulusan SMK se Jabar memiliki sertifikasi keterampilan dan kemampuan keahlian. Hal ini sangat penting dalam menghadapi persaingan tenaga kerja diera globalisasi dan pasar MEA.

Menurut Kapala Bidang SMK Disdik Jabar DR. Dodin R Nuryadin, untuk mencapai target tersebut, Pemprov Jabar melalui Disdik Jabar, akan membuat berbagai program trobosan untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidik dan kualitas lulusan, sehingga lulusan SMK se Jabar benar-benar memiliki daya saing, daya juang dan siap kerja dengan bekal keterampilan dan kemampuan keahlian yang juga dibuktikan dengan Sertifikasi.

Program trobosan dan inovasi sudah kita siapkan, termasuk juga modul pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan lepangan pekerjaan. Bahkan kita juga terus memperlebar jejaring dengan pelaku industry, industry apapun, sehingga para lulusan SMK di Jabar memiliki kesempatan kerja yang lebih luas ditambah lagi dengan Sertifikasi yang diakui baik dalam negeri maupun luar negeri/ internasional, kata Dodin kepada faktabandungraya.com saat ditemui kantor Disdik Jabar jalan Radjiman No.6 Bandung, Rabu (22/02).

Dikatakan, Disdik Jabar juga terus mendorong dan membangun jejaring dengan dunia usaha industry, industry apapun. Sebagai contoh dengan menjalin kerjasama dengan kendaraan ringan seperti Honda, Toyota, Daihatsu , Suzuki maupun merk kendaraan lainnya.

Bahkan baru-baru ini di Kabupaten Kuningan, astra group siap membangun dan memberikan peralatan praktek otomotif kendaraan ringan di beberapa sekolah SMK di Kuningan. Bahkan, selama ini ternyata lulusan SMK Kuningan sekitar 80% dapat diterima di perusahaan Astra Group, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dodin juga mengakui bahwa masih banyak sekolah SMK kekurangan fasilitas/ sarana-prasarana pendukung peralatan untuk kerja praktek, bahkan ada beberapa sekolah SMK terutama swasta tidak memiliki sama sekali peralatan praktek, sehingga siswanya saat akan melakukan praktek terpaksa menumpang ke sekolah lain.

Permasalahan sarana-prasarana SMK Negeri maupun Swasta bukan hanya semata tanggungjawab pemerintah, tapi juga tanggungjawab bersama antara pemerintah dan dukungan masyarakat terutama kita harapkan peran serta para pelaku dunia industry untuk dapat membantu memberikan peralatan praktek kesekolah-sekolah SMK.

Selain masalah sarana-prasarana yang juga tidak kalah pentingnya soal tenaga pendidik dan kependidikan ditambah lagi jumlah peserta didik yang minim. Untuk itu, bagi sekolah SMK Negeri yang masuk katagori kekurangan ini, kita akan evaluasi. Kalau memang tidak memungkinkan untuk dikembangkan, kita akan usulkan kepemerintah untuk sebaiknya digabungkan atau marger saja. Ujarnya.

Sementara itu, terkait masih cukup banyaknya guru SMK yang dikatagorikan masuk kurang produktif dan tidak memiliki keterampilan, tentunya harus kita bina dan latih, baik melalui pelatihan guru yang ada di balai pendidikan guru Disdik Jabar ataupun kita ikutkan dalam berbagai pelatihan keterampilan di berbagai perusahan industry. Sehingga, ilmu yang didapatkan dapat ditransper ke para peserta didiknya.

Dodin juga menghimbau kepada para pelaku industry untuk bersama-sama membatu peningktakan mutu pendidikan. Karena perusahaan industry pasti membutuhkan tenaga kerja, untuk itu, hendaknya dapat membantu dunia pendidikan dengan memberikan peralatan praktek bagi sekolah SMK.

Tageline SMK itu : Winning the Globle Competition atau memenangkan persaingan Dunia yang dibekali dengan keahlian dan sertifikasi yang diakui secara internasional. Selain itu lulusan SMK harus mampu bersaing, memenangkan persaingan dan mengusai persaingan dalam mengahdapi MEA dan Global, tandasnya. (husein)
×
Berita Terbaru Update