Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Di Ciamis, Jokowi Minta Warga Tidak Salahgunakan Kartu KIP, PKH dan PMT

Sabtu, 10 Juni 2017 | 21:08 WIB Last Updated 2017-06-11T14:10:48Z
CIAMIS, FAKTABANDUNGRAYA.COM, -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Mendikbud Muhadjir Effendy, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, serta Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarnoputri, membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMAN 2 Ciamis jl. Kh. Ahmad Dahlan No. 2 linggasari, Kabupaten Ciamis. KIP dibagikan kepada 1.257 siswa/siswi yatim/piantu di Ciamis.

Anggaran yang diberikan Jokowi terdiri dari untuk SD sebesar Rp. 450.000, SMP Rp. 750.000, dan SMA/K Rp. 1.000.000. Sedangkan untuk Paket A, B, C nilainya masing-masing sama, jelas Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengimbau, bahwa Kartu Indonesia pintar ini dana yang terkandung didalamnya harus digunakan untuk yang berkaitan dengan sekolah, atau pendidikan saja.

"Misal beli seragam? boleh, beli buku? Boleh, beli tas? Boleh, beli pulsa? Ya jangan," tegas Jokowi.

"Kalau ada yang memakai dana kartu Indonesia pintar untuk beli pulsa, nanti kartunya dicabut!" ancamnya.

Sementara itu masih di Ciamis, di pendopo Pemkab Ciamis, presiden Jokowi didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membagikan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Makanan Tambahan (PMT) kepada warga Ciamis, Jawa Barat.

Adapun penerima PMT diantaranya 200 pelajar SD, 149 balita, dan 152 ibu mengandung. Sementara penerima PKH berjumlah 259 orang.

Jokowi mengatakan bahwa PKH dalam setahun diberikan sebesar Rp 1.890.000, dan bisa diambil empat kali. Dirinya mengimbau bahwa uang dalam kartu tersebut harus digunakan untuk keperluan pendidikan anak atau modal usaha.

"Jika uang PKH digunakan untuk urusan lain, pemerintah tidak segan-segan mencabut kartu itu," kata Jokowi.

"Kalau suami minta ambil untuk beli rokok dikasih tidak? Tidak," katanya.

Jokowi berpesan bahwa kartu PMT harus dipergunakan untuk membeli makanan tambahan yang bertujuan menambah pemberian suplementasi gizi untuk melengkapi kebutuhan gizi anak tersebut dapat dikonsumsi sesuai ketentuan.

"Jangan kurang, jangan pula berlebih. Semua anak-anak kita harus memiliki gizi yang tinggi agar sehat semua sampai 20- 30 tahun ke depan. Kalau sehat dan gizinya terjaga, juga akan pintar," kata Jokowi. (hms/red).
×
Berita Terbaru Update