Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Atasi Abrasi, Pemprov Jabar Ajak Pelaku Industri Karawang Tanam Mangrove di Pantura

Rabu, 04 Oktober 2017 | 10:49 WIB Last Updated 2017-10-04T03:50:11Z
KARAWANG, FAKTABANDUNGRAYA,-- Tingkat kerusakan lingkungan abrasi pantai utara Kabupaten Karawang terus bertambah, bahkan daratan semakin tergerus hingga puluhan meter. Hal ini tidak boleh dibiarkan, untuk Pemprov Jabar mengajak para pelaku industry di Kab Karawang untuk melakukan aksi gerakan bersama Taman Mangrove di kawasan Pantura Karawang.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) mengajak para pelaku industri yang ada di Kabupaten Karawang untuk terlibat dalam gerakan menyelamatkan lingkungan Pantura Karawang. Ajakan ini disampaikan Demiz, di hadapan para pemimpin atau perwakilan perusahaan di Karawang International Industrial City (KIIC) dan kawasan industri Surya Cipta, Kabupaten Karawang, Selasa (03/10).

“Mari kita sama-sama selamatkan alam kita. Pantura Karawang sudah dalam kondisi kritis “, ajak Demiz dalam acara Sosialisasi Program Pembangunan Lingkungan Hidup di Jawa Barat program Rehabilitasi Mangrove Pantai Utara Karawang.

Dikatakan, Mangrove bisa memberikan manfaat besar untuk lingkungan pantai serta masyarakat sekitar, selain itu, Mangrove bisa menjadi lokasi baru untuk wisata bahkan sumber peningkatan gizi masyarakat, karena Mangrove akan tumbuh berbagai biota laut, sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dari sisi pendanaan, biaya yang dibutuhkan untuk menaman Mangrove juga tidak terlalu besar. Satu hektar Mangrove hanya butuh Rp15 juta dengan waktu perawatan dua tahun.

Sementara itu, Kepala Dinas LH Jabar Anang Sudarna, gerakan tanam Mangrove ini merupakan secercah harapan untuk lingkungan di kawasan Pantai Utara Karawang. Mangrove bisa dipelihara dan masyarakat sekitar bisa diberikan pembinaan, sehingga akresi (penambahan kawasan darat) akan terwujud dan Pantai Utara Karawang akan terbebas dari abrasi.

"Hutan Mangrove ini bisa berfungsi sebagai penahan abrasi pantai. Kondisi lingkungan yang baik ini jauh lebih penting dan lebih dibutuhkan daripada hal yang lain," tutur Anang.

Inisiasi gerakan tanam Mangrove ini juga telah dilakukan sebelumnya oleh salah satu perusahaan di KIIC, yaitu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI) sejak 2014 lalu. Bahkan salah satu kawasan Mangrovenya telah berkembang menjadi kawasan wisata dan olahraga, serta mampu memberdayakan ekokomi masyarakat sekitar. Tingkat keamanan gizi masyarakat juga terjamin mengingat di sana telah tumbuh berbagai biota laut, seperti kepiting, udang, dan lain-lain. Puluhan produk makanan dengan bahan dasar Mangrove juga telah mampu diproduksi melalui hutan Mangrove tersebut.

Pada kesempatan ini, Wagub Demiz juga memberikan apresiasinya kepada manajemen KIIC yang memiliki kawasan hijau bernama Taman Kehati seluas 20 hektar dari total 1.400 hektar kawasan KIIC.

"Kita akui tingkat abrasi laut sangat memperihatinkan (di Pantura Karawang). Semoga pertemuan ini membuka wawasan kita tentang bagaimana abrasi ini bisa kita perbaiki," kata Bambang, salah satu Pimpinan KIIC dalam acara sosialisasi.

Usai dari KIIC, Wagub Demiz bersama rombongan melanjutkan sosialisi ke kawasan industri Surya Cipta. Pihak Surya Cipta menyambut baik dan mendukung gerakan Mangrove Pantura. Hal ini sejalan dengan komitmen Surya Cipta yang ingin menciptakan kawasan industri berwawasan lingkungan.

"Salah satu aspek dari motto kami (Surya Cipta) adalah perbaikan lingkungan. Hal yang tak kalah pentingnya yaitu pemulihan lingkungan dan ekosistem di Pantura Jawa Barat," ucap salah satu Direksi Surya Cipta, Wilson Efendy, dalam acara sosialisasi.

"Pemerintah tidak bisa sendiri. Perlu peran kita bersama. Ada pola kerjasama, pemerintah, akademisi, pengusaha, juga masyarakat harus dilibatkan. Marilah kita ciptakan kemitraan yang strategis yang bisa bermanfaat untuk masyarakat," pungkas Demiz dalam acara sosialisasi di kawasan industri Surya Cipta, Kabupaten Karawang. (hms/red).
×
Berita Terbaru Update