Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Jelang pilgub Jabar, Poros Baru Mendengar Tidak Libatkan PKS

Rabu, 11 Oktober 2017 | 19:17 WIB Last Updated 2017-10-12T07:18:50Z
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM,--- Jelang Pemilihan Gubernur/ Wakil Gubernu Jabar 2018, tensi politik semakin panas, walaupun belum ada satupun Parpol melakukan kesepakatan bersama untuk kuolisi. Namun, Partai Gerindra, Demokrat, PPP dan PAN terus meningkatkan komunikasi dan bahkan secara terang-terangan ke empat (4) Parpol tersebut telah bersepakat membentuk “Poros Baru Mendengar”.

Hadir dalam rapat lintas partai yang diselenggarakan di kantor DPD Partai Gerindra Jabar diantaranya, Ketua DPD Gerindra Mulyadi elaku tuan ruamh, Ketua DPD Partai Demokrat Iwan Sulanjana, Ketua DPW PAN Ahmad Najib Qodratullah dan Sekretaris DPW PPP Pepen Syaeful Hidayat.

Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi mengatakan, kami para pimpinan Parpol (Gerindra, Demokrat, PPP dan PAN) pada hari ini, Rabu (11/10) telah bersepakat membentuk “Poros Baru Mendengar” dan alhamdulillah hasil rapat hari ini ada enam point yang disepakati dalam mencari pemimpin terbaik untuk Jabar dan untuk 16 Kabupaten /kota di Jabar.

Adapun ke-enam point tersebut terdiri dari ; Pertama; Menegaskan komitmen untuk tetap bersama-sama dalam proses suksesi baik di 16 kabupaten kota maupun di Pilgub. Ini penting ditegaskan untuk bagian dari upaya kami untuk mencari yang terbaik baik Jabar mapun 16 kab/kota.

Kedua; Membuat formulasi untuk meningkatkan marwah partai karena partai di daerahlah yang tahu kondisi di masyarakat , untuk itu upaya-upaya kami untuk mengedepankan partai di daerah menjadi bagian penting yang ingin kami laporkan ke pusat (DPP).

Ketiga; kami sepakat menunjuk tim teknis untuk membentuk formulasi kualisi yang lebih mengerucut dan parameter parameter kandidat yang akan kita lakukan.

Keempat, Kami akan membuat kajian dan program poros baru mendengar ini adalah program bagaimana partai Gerindra, Demokrat, PPP dan PAN akan mencoba mengundang stake holder di Jawa Barat dari berbagai macam unsur untuk kita hadirkan di satu tempat. Kemudian diberi kesempatan memberikan masukan-masukan dan tentu bagian penting bukan hanya dalam kontek para meter kandidat tapi juga menetapkan bagaimana Jabar kedepan dibangun, jika nanti saatnya ada kandidat yang kami rekomendasikan sebagai kontestan maka ini adalah bagian dari program kerja yang menyerap dari usulan-usulan para stakeholder yang akan kami undang nantinya

Kelima, Kami tetap komitmen untuk kerjasama di 16 kabupaten kota terkait Pilkada serentak 2018. Sedangkan yang ke enam; Masing-masing partai sepakat untuk menunjuk lembaga survai yang memiliki kredibilitas untuk mensurvai kandidat-kandidat yang diusulkan oleh masing-masing partai.

Usai memaparkan hasil kesepakatan, ketika ditanya, kenapa PKS tidak dilibatkan dalam Poros baru Mendengar ?... menurut Mulyadi, kita dari empat partai ini, tidak mau terjebak dalam permainan politik PKS. Karena PKS telah mengklaim diri untuk mengusung duet “ Dedi Mizwar- Ahmad Syaikhu”.

Kita masih terbuka kalau PKS mau bersama-sama kita, tapi dengan catatan kita tidak mau ikut permainan politik PKS yaitu mengusung Demiz-Syaikhu. Kenapa, karena kita saat ini baru mengusulkan nama-nama, belum ada keputusan siapa yang akan diusung nantinya, jelas Mulyadi.

Lebih lanjut Mulyadi mengatakan, tadi juga disepakati ada 8 usulan nama yang akan kita komunikasikan ke DPP masing-masing dan yang akan kita lakukan survey. Yaitu, dari Gerindra diusulkan Mulyadi dan Burhanuddin Abdullah; dari Demokrat : Iwan sulanjana, Dede Yusuf dan Herman Khaeron; dari PPP : Uu Rizhanul Ulum dan Asep Mosul sedangkan dari PAN diusulkan Desy Ratnasari.

Jadi cukup jelas, dari 8 nama tersebut tidak ada nama Dedi Mizwar dan Ahmad Syaikhu, lantas kenapa Gerindra Jabar mengusulkan Mulyadi atau saya sendiri, karena berdasrkan hasil rapat pimpinan cabang di 27 Kabupaten/Kota dan Rapimda," terangnya.

Sedangkan, Burhanuddin Abdullah, tambah Mulyadi, adalah nama calon kandidat yang diusulkan langsung oleh Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, jelasnya.

Perlu dicatat oleh rekan-rekan pers, bahwa Poros Baru Mendengar , kata Mulyadi, sifatnya masih cair, walau parameternya sudah tersusun, tetapi tidak menutup kemungkinan nama yang sudah muncul ke permukaan, akan masuk, tandasnya. (sein)
×
Berita Terbaru Update