Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Aher : Melalui Anugrah “Een Sukaesah Award” Akan Lahir Guru Inspiratif Jawa Barat

Jumat, 01 Desember 2017 | 18:01 WIB Last Updated 2017-12-02T11:06:53Z
Malam Anugrah ESA 2017 di Gd Sate, (foto : humas)
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,--- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan bekerjasama dengan HU.Inilah Koran dan Bank BJB, memberikan anugerah dalam ajang Guru Inspiratif Jawa Barat Een Sukaesih Award (ESA) 2017 yang digelar di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (30/1) malam.

Dalam sambutannya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) telah lahir para pejuang pendidikan atau Een Sukaesih lain yang layak mendapat apresiasi. Aher ingin nilai kebaikan yang dimiliki Een tidak hilang begitu saja. Untuk pihaknya sangat apresiasi atas diselenggarakannya ESA 2017 ini.

Bu Een Sukaesih, seorang tenaga pendidik asal Kabupaten Sumedang telah menjadi inspirator bagi para guru atau tenaga pedidik di Jawa Barat. Meskipun menderita lumpuh dan hanya bisa berbaring di tempat tidur tidak menyurutkan semangat Wa Een – panggilan akrab Een Sukaesih, dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya hingga ajal menjemput.

“Kita ingin nilai kebaikan yang dikenal luas dan dimiliki oleh Bu Een Sukaesih itu tidak ditinggalkan begitu saja, hidup tanpa dipelihara. Kita ingin hidup terus menerus dan menggema di kehidupan pedidikan di Indonesia. Khususnya di masyarakat Jawa Barat,” harap Aher.

“Para pemenang ESA 2017 ini hebat-hebat. Ini inspiring bagi yang lain. Dan Een Sukaesih berikutnya sudah muncul. Saya kira para juara ini adalah Een Sukaesih yang lainnya,” lanjutnya.

Aher menambahkan bahwa belajar atau mengajar saat ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan dukungan teknologi. Namun, kata Aher urusan figure, ketokohan, dan teladan kepemimpinan diperlukan sosok yang bisa menjadi contoh bagi generasi berikutnya, yaitu sang guru.

“Saya tekankan bahwa yang namanya transfer knowledge bisa tanpa orang, transfer skill bisa tanpa orang meskipun tidak sempurna. Tapi transfer value, nilai-nilai kehidupan dan nilai luhur rasanya sulit kalau tanpa guru. Oleh karena itu, sosok guru sebagai teladan kehidupan – disamping dia (guru) mentransfer pengetahun dan skill-nya tapi juga transfer nilai itu yang tidak bisa tergantikan,” papar Aher.

Aher berpesan kepada para guru dalam menghadapi tantangan generasi milenial saat ini. Guru atau tenaga pendidik harus mampu menyesuaikan diri dengan tuntuan zaman. Selain meningkatkan kapasitas dan ilmu pengetahuannya, guru mesti mampu memahami zaman dengan baik, serta bisa menghadirkan kepribadian yang tahan dalam menghadapi perubahan zaman.

“Saya kira kalau guru tangguh seperti itu apapun zaman perubahannya, zaman now diikuti, zam now now berikutnya diikuti, zaman new now berikutnya bisa diikuti. Tidak akan persoalan saya kira,” tutur Aher.

Untuk itu, Aher mengungkapkan bahwa guru mutlak diperlukan khususnya dalam dunia pendidikan. Tidak mungkin pengetahuan akan sampai kepada murid dengan saksama dan melalui hati yang tulus tanpa hadirnya seorang guru.

"Mari kita maknai ESA 2017 ini menjadi pemaknaan yang sangat mendalam bahwa pendidikan membangun masa depan umat manusia. Pantas para pakar menyatakan bahwa tidak mungkin ada peradaban yang utuh tanpa kehadiran guru, tidak mungkin ada peradaban yang mencakup peradaban rohani dan materi sekaligus tanpa hadirnya seorang guru,” pungkasnya.

Para penerima penghargaan ESA 2017 mendapat Piagam Penghargaan dan Uang Kadeudeuh masing-masing sebesar Rp 20 juta. Selain itu, secara simbolis Aher juga memberikan Uang Pembinaan kepada Yayasan Rumah Pintar Een Sukaesih sebesar Rp 50 juta. Tidak hanya pemenang, para guru atau tenaga pendidik nominator ESA 2017 sebanyak 27 orang mendapat hadiah uang masing-masing Rp 2,5 juta dalam bentuk Tabungan BJB Cinta Guru.

Malam Anugrah ESA 2017, dihadiri beberapa pimpinan OPD dan Sekdisdik Jabar Firman Adam dan pejabat jajaran Disdik Jabar,   (hms/red)

Beriku ini para penerima penghargaan ESA 2017 yang terbagi dalam 5 katagori, terdiri darri :
1. Kategori Pendidikan Nonformal: Nenden Marliah, Paud UMMI (Kabupaten Garut);
2. Kategori TK: Lia Yulianingrum, TKA Plus Al-Lukman (Kabupaten Majalengka);
3. Kategori SD/MI/SDLB: R. Histato Dayanto Kobasah, SDN Dewi Sartika (Kota Sukabumi);
4. Kategori SMP/MTS/SMPLB: Mardiah, SMPN 3 Padalarang (Kabupaten Bandung Barat); dan
5. Kategori SMA/SMK/MA/SMALB: Endang Yuli Purwati, SMAN 4 (Kota Bandung).

×
Berita Terbaru Update