Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dodin : Revitalisasi SMK Dorong Lulusan Pendidikan Vokasi Berdaya Saing Tinggi

Jumat, 08 Desember 2017 | 19:13 WIB Last Updated 2017-12-09T23:26:59Z

JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Seiring tinggi daya saing dunia ketenagakerjaan, maka mau tidak mau pendidikan vokasi di Indonesia harus di-revitalisasi. Hal ini, seiring dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang disusul dengan nota kesepahaman antar kementerian terkait, seakan menjadi roket pendorong pendidikan vokasi di negeri ini.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ahmad Hadadi melalui Kepada Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Dr. Dodin R Nuryadin, dunai ketenaga kerjaan saat ini dan kedepan menuntut lulusan SMK memiliki daya saing yang kuat dan berkompeten baik di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, Disdik Jabar mendorong SMK se Jabar untuk revitalisasi. Revitalisasi sendiri menggenjot 8 standar nasional pendidikan di setiap sekolah.

Disdik Jabar telah menerapan beberapa program inovasi bagi SMK termasuk juga menjalin kerjasama dengan dunia usaha/ industri. Hal ini penting agar lulusan SMK di Jabar memiliki bekal dan siap kerja/ kompeten dan mampu mengalahkan kompetitor lulusan SMK dari provinsi lainya termasuk dari negera asing.

“Makanya saya selalu mendorong lulusan SMK harus mendunia,” kata Dodin disela-sela kegiatan Expose Revitalisasi SMKN 9 Kota Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Kamis (7/12).

Dikatakan, dari delapan standar nasional pendidikan, Disdik Jabar lebih memfokuskan pada tiga faktor yaitu Faktor mutu guru, sarana prasaran dan standar biaya.

“Mau kompeten bagaimana kalau tidak ada alat. Ini kan bahaya,” ujarnya.

Dodin berharap, sekolah bisa menjamin biaya pendidikan murah dan berkualitas. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk dengan dunia industri dan pemerintah pusat.

“Pemerintah pusat juga memiliki komitmen tinggi pada dunia pendidikan di daerah dengan menggelontorkan banyak bantuan,” katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya terus mendorong dan memotivasi sekolah untuk terus meningkatkat 3 dari 8 standar pendidikan nasional. Di antaranya, Disdik Jabar tahun ini menggelontorkan anggaran untuk pengadaan alat praktik di SMK sebanyak Rp 100 miliar.

Selain itu, disdik juga mengalokasikan anggaran Rp 70 miliar untuk membangun ruang praktik siswa (RPS).

“Belum lagi, anggaran pusat yang jumlahnya tidak kalah besar. Makanya, sekolah diharapkan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkakan sarana dan prasarana sekolah untuk praktik siswa,” jelasnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala SMKN 9 Kota Bandung, Ontahari, menuturkan selain mendapat bantuan dari Disdik Jabar, pihaknya juga merasa terbantu dengan bantuan dari pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan.

“Pusat juga sering memberi bantuan. Kuncinya adalah komunikasi dengan mereka harus intens.Sekolah saya sering mendapat bantuan dari pusat untuk kemajuan guru dan siswa.,” jelasnya.

Disinggung kegiatan Expose Revitalsiasi SMKN 9, ia mengatakan kegiatan ini diselenggarakan seiring dengan ditunjuknya SMKN 9 Kota Bandung sebagai sekolah rujukan revitalisasi SMK khususnya bidang pariwisata oleh kemendikbud.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi pelaksanaan revitalisasi SMKN 9 kepada masyarakat.

“Kami juga menampilkan kompetensi siswa dari semua jurusan. Bahkan kami juga menggelar sejumlah lomba dan pameran,” tandasnya. (sein/dbs)
×
Berita Terbaru Update