Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

HBN ke 69, Syahrir Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas & Siap Siaga Hadapi Ancaman Gangguan

Selasa, 19 Desember 2017 | 15:19 WIB Last Updated 2017-12-21T08:20:51Z
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Syahrir,SE mengatakan peringatan Hari Bela Negara ke 69 tahun 2017, hendaknya bukan hanya diperingati secara serimonial semata tetapi hendaknya dijadikan moment bagi masyarakat untuk lebih siap siaga dalam menghadapi berbagai ancaman gangguan.

Untuk itu, Syahrir meminta kepada seluruh lapisan masyarakat diperingatan HBN ke 69 ini, untuk dapat bahu membahu menjaga kondusifitas dan siap siaga menjaga dari berbagai ancaman. Hal ini dikatakan Syahrir, usai mengikuti peringatan Hari Bela Negara ke 69 tingkat Jabar di halaman Gedung sate, yang dipimpin langsung Gubernur Jabar Ahmad Heryawan., Selasa (19/12).

"Kami (DPRD Jabar) berharap seluruh lapisan masyarakat ikut bertanggung jawab dalam Bela Negara ini untuk mencegh gangguan dari dalam maupun dari luar" ujar Syahrir.

Lebih lanjut Syahrir menambahkan, sebagai implementasi salah satu dari fungsi DPRD yaitu fungsi pengawasan, DPRD Provinsi Jawa Barat terus melakukan kerjasama dengan pihak­pihak terkait untuk turut andil dalam menjaga kondusifitas khususnya di Jawa Barat.

"Sesuai dengan tupoksi kita, terutama Komisi I yaitu dalam bidang Pemerintahan selama ini terus melakukan kerjasama dengan pihak­pihak terkait salah satunya yang dilakukan oleh Kesbangpol" kata Syahrir.

"Kesbangpol telah melakukan program­program pembinaan yang menggandeng unsur­unsur kepemudaan. Dari hal tersebut kami berharap hal tersebut dapat menjadi motivasi untuk lebih memahami pemaknaan Bela Negara, sehingga Bela Negara ini dapat menjadi tanggung jawab kita bersama." Ucap Syahrir.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam kesempatan tersebut bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo. Dalam amanatnya, presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk senantiasa belajar dari sejarah perjuangan bangsa. Jokowi menerangkan, Indonesia bisa berdiri sebagai bangsa berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat.

"Sejarah juga telah mencatat bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata. Akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara dalam bentuk apapun," kata Presiden Jokowi dalam amanatnya.

Pada momentum peringatan Hari Bela Negara kali ini, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk melakukan aksi nyata dalam bela negara.

Sebagai contoh, dalam memasuki era milenium ini, sudah barang tentu tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer. Namun sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.

Oleh karena itu, bentuk aktualisasi kecintaan kepada tanah air atau patriotisme dan nasionalisme tentu jauh berbeda dengan era perjuangan para pendahulu bangsa.

"Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internet di abad milenium sudah sangat potensial mempengaruhi mindset manusia termasuk beragam informasi dan paham­paham yang dapat merubah moral dan kepribadian suatu bangsa," katanya.

Karenanya Jokowi meminta seluruh masyarakat, khususnya para generasi muda milenial sebagai penduduk mayoritas Indonesia, untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila dan ingin memecah belah NKRI. (hms/sein)
×
Berita Terbaru Update