Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

INEU : DPRD Jabar Komitmen Awasi Pelaksanaan Anggaran

Sabtu, 06 Januari 2018 | 11:29 WIB Last Updated 2018-01-12T04:32:32Z
Penyerahan DPA 2018 ( foto: Istimewah)
BANDUNG,-- Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, sebagai wakil rakyat dan sebagai wujud kontribusi DPRD yang merupakan bagian dari Pemerintah tetap berkomitmen akan selalu melakukan pengawasan terhadap para pelaksana anggaran sesuai dengan tugas dan fungsi Dewan.

Ineu juga minta kepada seluruh Kepala OPD Provinsi Jawa Barat untuk dapat menggunakan anggaran sebaik mungkin dan dapat melaksanakan anngaran bisa tepat waktu.

Permintaan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari ini dikatakan kepada wartawan usai menghadari Penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pemprov Jawa Barat Tahun Anggaran (TA) 2018, oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, di halaman Depan Gedung Sate,Jalan Diponegoro nomor 22, Sabtu (6/1/18).

Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sekertaris Daerah, dan Kepala OPD Provinsi Jawa Barat. Selain itu alam kesempatan tersebut juga diberikan Santunan Jabar Peduli kepada para Pegawai Kamdal dan Cleaning Service di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

"Kami ingin menunjukkan bahwa dengan kerja bersama, dengan gotong royong, dengan kekompakan yang kita lalukan -- baik eksekutif, legistlatif, yudikatif , atau Forkopimda yang ada di Jawa Barat akan menghasilkan kerja yang luar bisa bagi masyarakat Jawa Barat," harap Ineu.

Sementara Gubernur Jawa Barat Aher memaparkan dalam arahannya, bahwa Volume APBD Jabar TA 2018 sebesar Rp 33,157 Triliun lebih atau naik 3,37% dari Tahun 2017. Pendapatan Daerah sebesar Rp 31,961 Triliun lebih atau naik 4,65% dari Tahun 2017 dan Belanja Daerah sebesar Rp 33,157 Triliun lebih atau naik 2,25% dari Tahun 2017.

Anggaran ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun, kata Aher, Pemerintah melalui anggaran ini hanya menyumbang sekitar 15% pada pertumbuhan

ekonomi, namun memiliki jumlah atau nominal yang besar hanya dari satu entitas, yaitu Pemerintah.

"Meskipun masyarakat itu men-triger (memicu) perekonomian 85 persen tapi kan sangat luas cakupannya, sangat banyak yang belanjanya. Tapi kalau Pemerintah satu entitas belanja dari

Pemerintah itu 15 persen. Ini (Pemerintah) kelompok belanja terbesar yang ada di negeri kita dan negeri-negeri manapun," jelas Aher.

"Dalam makro ekonomi, ini (anggaran Pemerintah) menjadi faktor yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dalam belanja pengeluaran yang menggambarkan pertumbuham ekonomi kita.

Ada konsumsi, investasi, ada ekspor-impor, dan belanja negara atau government spending," tambahnya.

Dengan begitu, menurut Aher, anggaran Belanja Negara harus ditata dengan baik, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga bisa mendorong pertumbuhan perekonomian yang ditandai dengan denyut ekonomi, terbukanya lapangan kerja, dan pendapatan/pengeluaran masyarakat yang meningkat.

"Mari kita jadikan Belanja Pemerintah ini menjadi belanja yang terbaik, efektif, efisien," tandasnya. (sein)
×
Berita Terbaru Update