×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pendidikan Berbasis Pesantren Lahirkan Generasi IPTEK & IMTAQ

Selasa, 07 Februari 2017 | 20:35 WIB Last Updated 2017-02-08T13:37:10Z
 PURWAKARTA, FAKTABANDUNGRAYA.COM -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menghadiri acara Tabligh Akbar, sekaligus Peresmian SMK Al-Quran Muhajirin, yang merupakan rangkaian Milad Ponpes Al-Quran Muhajirin Ke- 24.
Pada acara tersebut, Wagub Jabar Deddy Mizwar mengungkapkan apresiasinya kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Quran Muhajirin atas berbagai pencapaian yang diraihnya tersebut.
Pun terkait pendidikan berbasis Pesantren, Deddy memandang di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, tenaga kerja yang terampil, tidaklah cukup bersaing dalam dunia kerja. Karena menurutnya, keterampilan yang baik perlu diiringi dengan 'attitude,' atau perilaku yang juga baik. Sehingga keduanya merupakan faktor yang tak dapat dipisahkan.
Terlebih saat ini, jika dikaitkan dengan situasi global, persaingan sumber daya manusia semakin tinggi dan bukan hanya dari dalam negeri saja, namun juga berasal dari luar negeri.
"Orang yang terampil namun tidak berakhlak mulia tentu akan kesulitan. Begitupun sebaliknya, orang yang berakhlak tanpa diiringi skill yang mumpuni juga akan mendapatkan kesulitan," kata Deddy Mizwar, di kawasan Pontren Al-Muhajirin Kampus 3, Jl. Purwakarta-Bandung Kp. Citapen, Ds. Sukajaya, Kec. Sukatani Purwakarta, Selasa (07/02)).
"Jadi memang harus menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), juga Iman dan Taqwa (IMTAQ) sekaligus," sambungnya.
Maka terkait hal tersebut, Deddy menyambut baik dan mendukung kehadiran SMK berbasis Pondok Pesantren sebagai 'paket lengkap', yaitu institusi pendidikan yang dapat melahirkan sumber daya yang memiliki keterampilan sekaligus ber- Akhlakul Karimah.
"Saya sangat optimis, kedepan para alumni SMK berbasis Pondok Pesantren ini dapat 'survive' dari ketatnya persaingan dunia kerja," ujarnya.
Terpenting katanya, setiap lulusan yang telah menyelesaikan pendidikannya, perlu mengubah 'mindset' mereka agar ketika lulus tak berorientasi, atau langsung berpikiran untuk menjadi pegawai. Namun alangkah lebih baik bila seorang lulusan memiliki tekad untuk menjadi enterpreneur, atau pengusaha.
"Orang terkaya di dunia ada tidak yang pegawai? Mereka itu pengusaha," ucap Deddy.
"Dari 10 pintu rejeki, Allah berikan sembilan pintu untuk pengusaha, dan satu pintu untuk para pegawai, masa mau berebut di pintu yang satu?," imbuhnya.

Turut hadir pada acara Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa Barat Dady Iskandar, Kepala BKPP Wil II Purwakarta Toto Muhamad Toha, Sekda Kabupaten Purwakarta Padhil Karsoma, Pengurus Besar PBNU Pusat Abdul Manan, Pimpinan Ponpes Al-Quran Muhajirin KH. Abdul Bunyamin, ketua Yayasan Al-Quran Muhajirin Ifa Faizah Rohman, dan tamu undangan lainnya. (red/hms).
 
×
Berita Terbaru Update