![]() |
Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung, Assoc. Prof. Dr. H. Radea Respati Paramudhita, S.H., M.H., meninjau SMPN 35 Bandung berkaitan dengan laporan keracunan MBG, (foto:humpro). |
Berdasarkan informasi, Radea
mengatakan, dugaan keracunan makanan menu program MBG terhadap siswa SMPN 35
Bandung ini berjumlah signifikan. Awalnya muncul keluhan dari warga yang
anaknya mengalami diare, mual-mual, dan sakit.
“Setelah bertemu Kepala SMPN 35
Bandung, Ibu Dewi, beliau sangat responsif, sangat bisa menjelaskan dari awal
sampai akhir. Bahwa betul adanya dugaan keracunan makanan, namun semua tetap
dilakukan penanggulangan cepat oleh pihak terkait termasuk Dinas Kesehatan,
puskesmas, termasuk guru-guru bekerja sama supaya betul-betul bisa mendata dan
mewawancara dan akhirnya bisa ditarik kesimpulan,” ujarnya.
Dalam proses penanggulangan ini, Radea
mengapresiasi pihak sekolah yang telah responsif menanggulangi dugaan keracunan
ini.
“Sebagai Anggota DPRD, saya ingin
memastikan bahwa pasti ada kejanggalan dalam melakukan pelayanan Makan Bergizi
Gratis, sehingga harus betul-betul dikoreksi, jangan sampai kembali terjadi
karena ini menyangkut generasi muda kita,” katanya.
Radea menekankan langkah evaluasi
untuk mengcegah peristiwa ini terulang di kemudian hari.
“Hari ini muncul gejala keracunan mual
dan diare. Tetapi tidak menutup kemungkinan bila tidak ada koreksi yang baik
nanti bisa muncul risiko-risiko yang lebih buruk lagi. Maka ini harus kita jaga
betul-betul,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan kepada pihak
sekolah untuk memastikan apabila ada hal-hal yang kurang, hal-hal yang
dibutuhkan, maka DPRD bisa mendorong Pemkot Bandung dalam penanggulangan ini.
“Seperti misalnya mendorong adanya
distribusi obat-obatan, oralit, dan lain sebagainya, sehingga nanti hari besok
anak-anak bisa bersekolah kembali. Untuk orang tua, ini hal yang tidak
diinginkan oleh pihak sekolah dan pemerintah, sehingga harus ada kesabaran dan
bersama-sama untuk menuntaskan masalah ini,” tutur Radea.(*/red).