Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kurang Nakes dan BOR Penuh, IGD Khusus Covid-19 RSUD Ujungberung Bandung Ditutup Sementara

Jumat, 02 Juli 2021 | 17:29 WIB Last Updated 2021-07-03T10:33:10Z
Klik

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yorisa Sativa, membenarkan bahwa  kondisi ruangan IGD terutama khusus Covid-19 RSUD Ujungberung  sudah penuh, (foto:hms)

BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung –Kota Bandung merupakan salah satu RS rujukan untuk penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19.  Namun, beberapa hari ini RSUD Ujungberung sempat kewalahan menerima pasien covid-19. Sehingga, ruangan IGD dan tingkat keterisian tempat tidur  ( BOR) penuh.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yorisa Sativa, membenarkan bahwa  kondisi ruangan IGD terutama khusus Covid-19 sudah penuh, maka manajemen RSUD Ujungberung terpaksa menutup sementara pelayanan IGD khusus civud-19.

Selain penutupan sementara IGD khusus pelayanan Covid-19, pihak RSUD Ujungberung beberapa hari ini mengalami keterbatasan tenaga kesehatan dan juga Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur yang tinggi, kata Yorisa Sativa di Bandung, Jum’at (2/7-2021).

Namun, Yorisa menambahkan, bahwa pembatasan layanan untuk sementara waktu ini hanya berlaku khusus Covid-19 saja. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran dan menjaga sistem kesehatan agar tidak sampai tumbang.

“Pelayanan di RSUD Ujungberung tidak menutup semua tetapi hanya membatasi pelayanan untuk melindungi pasien dan petugas,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan tak luput dari paparan Covid-19.  Tenaga Kesehatan di RSUD Ujungberung-pun jumlahnya saat ini menjadi terbatas karena banyak yang terpapar Covid-19.

Yorisa tidak bisa memungkiri jika kasus Covid-19 di Kota Bandung tengah meningkat tajam. Sebagai dampaknya, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung per hari Jumat, 2 Juli 2021 berada di angka 90,93 persen.  Meskipun dari jumlah tersebut, setengahnya diisi oleh pasien Covid-19 dari luar Kota Bandung.

“Saat ini pelayanan Covid-19 memang sedang meningkat. Itu terkait juga dengan tingginya keterisian tempat tidur perawatan di 29 RS rujukan Covid-19 di Kota Bandung,” ungkapnya.

Lebih lanjut Yorisa mengatakan, pelayanan IGD khusus Covid-19 di RSUD Ujungberung akan segera dibuka kembali apabila kondisi pasien sudah menurun dan SDM tenaga kesehatan kembali bertambah.

“Bila situasi berangsur mereda pelayanan akan normal kembali,” cetusnya.

Meski begitu, Yorisa menyatakan, untuk pelayanan lain yang non-Covid-19 tetap buka seperti biasa. Terlebih menyangkut kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan medis secepatnya.

“Karena yang hectic-nya adalah pelayanan Covid-19. Seperti ruangan, kebutuhan ventilator dan lain-lain. Non-covid tetap harus terlayani. Apalagi gawat darurat,” ungkapnya.

Di tengah suasana pandemi ini, Yorisa mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi guna mengakses pelayanan secara daring.

“Pasien bisa mengakses pelayanan online di setiap faskes baik puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan edukasi pelayanan kesehatan,” katanya. (asp/sein).

×
Berita Terbaru Update