Sosialiasi peran milenial damlam percepatan pemulihan ekonomi nasional |
Hal itu disampaikan oleh CEO
& Chief Editor Wartaekonomi.co.id Muhamad Ihsan dalam sambutannya di webinar “Sosialisasi Peran
Milenial dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)” yang
diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, Jumat (10/12/2021).
“Jumlah milenial itu sekarang
sekitar 27%. Ada juga ada generasi Z, kalau digabungkan dengan milenial ada
54%. Walaupun gen Z masih muda, tapi sudah mulai berperan dalam perekonomian
kita. Sementara milenial sekarang sudah tahap matang. Kedua generasi ini sekarang
menjadi mayoritas dari penduduk Indonesia sehingga diharapkan menjadi pendorong
perkembangan perekonomian kita,” ujar Ihsan.
Pernyataan tersebut diamini oleh
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan
Informasi (Kemkominfo) Usman Kansong. Ia menilai generasi milenial menjadi
kunci performa bangsa Indonesia di masa depan dalam menghadapi persaingan
global sekaligus mendorong pertumbuhan produktivitas yang berdampak pada
penguatan perekonomian Indonesia.
“Semoga webinar ini dapat memberikan pencerahan sekaligus memupuk optimisme kita bahwa ekonomi bangsa ini sedang dipulihkan,” kata Usman.
Usman Kansong ( Dirjen Informasi dan Komunikasi publik Kemkominfo) |
Untuk menjelaskan kontribusi yang
dapat dilakukan oleh milenial, Presiden Komisaris BRIlife Muhammad Syafri Rozi
menyampaikan generasi tersebut memiliki sifat kreatif dan inovatif yang
didukung oleh kemampuan melek digital atau digital savvy. Poin inilah yang
membuat milenial dapat menjadi penggerak dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Jadi, harapan kita milenial
menopang UMKM go digital dalam migrasi operasional ke hybrid offline to online,
menopang isu konektivitas, infrastruktur, privasi data, dan keamanan siber.
Milenial juga dapat menciptakan lapangan kerja berbasis ekonomi kreatif yang
memiliki daya saing baik secara nasional dan global,” jelas Syafri Rozi.
Chief of ProductDANA Indonesia
Rangga Wiseno mengatakan kemampuan milenial atas pemanfaat teknologi dapat
golongan tersebut menjadi jembatan dari tiap generasi. “Mereka juga mempunyai
rasa keingintahuan tinggi dan mempunyai pencapaian ketika bereksperimen, juga
akhirnya mengajarkan orang lain untuk beradaptasi ke digital,” tuturnya.
Badan Pengurus Pusat PERHUMAS
Bidang Riset dan Kompetensi Fardila Astari menambahkan milenial memiliki
kemampuan beradaptasi yang efektif sehingga dapat bekerja secara cepat dan
pintar.
“Mereka juga menyukai hal-hal yang simpel dan transaksi finansial non-cash. Milenial juga cenderung tidak mementingkan kepemilikan, yang terpenting adalah mengakses segalanya. Mereka juga senang travel,” paparnya.
M Syafri Rozi Preskom BRILife |
Sebagai bentuk dukungan atas
peran milenial terhadap pemulihan ekonomi nasional, Allianz Life Indonesia
menggencarkan program Allianz Lifechanger yang banyak menyerap tenaga milenial.
Business Development for Millenials Allianz Life Indonesia Ratna Juwita Hasibuan
mengungkapkan, “Tenaga pasar milenial Allianz Lifechanger sekitar 64% dari
total tenaga pemasaran keagenan. Ini bisa membantu berkontribusi ke masyarakat
serta pemulihan ekonomi nasional.”
Ratna melanjutkan populasi
milenial di Allianz Indonesia itu sudah lebih dari 64% dan memiliki peluang
untuk menjadi motor pemulihan ekonomi. “Yang tidak kalah penting dari bisnis
ini adalah membantu lebih banyak orang, kita mau memberi proteksi dan
perlindungan ke berbagai masyarakat di Indonesia supaya lebih terproteksi,”
tutup Ratna. (rls/red).