Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Komisi V DPRD Jabar Hadiri Peluncuran Sekolah Garuda di SMA Cahaya Rancamaya Bogor

Rabu, 08 Oktober 2025 | 18:47 WIB Last Updated 2025-10-08T11:47:44Z
Klik
Anggota Komisi V Diah Fitri Maryani bersama Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa dan pelajar SMA Cahaya Rancamaya Bogor


 
BOGOR, Faktabandungraya.com,--- Ketua DPRD Jawa Barat, Dr. Buky Wibawa, M.Si, bersama anggota Komisi V DPRD Jabar, Diah Fitri Maryani, SE, MM, dan Mamad Rahmad menghadiri peluncuran program Sekolah Garuda Transformasi di SMA Cahaya Rancamaya, Kota Bogor, Rabu (8/10/2025).

Program Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mendukung percepatan pembangunan pendidikan unggul di Indonesia. Peluncuran dilakukan serentak di 12 sekolah yang telah bertransformasi menjadi Sekolah Garuda di berbagai daerah, termasuk SMA Cahaya Rancamaya sebagai salah satu titik pelaksanaan.

Acara peluncuran nasional bertajuk "Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul" ini juga dilaksanakan di sejumlah sekolah terkemuka lainnya, seperti SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMAS Unggul Del Toba, MAN IC Ogan Komering Ilir, SMANU MH Thamrin Jakarta, hingga SMA Pradita Dirgantara Boyolali.

Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda baru di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe, dan Bulungan. Sekolah-sekolah tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.

Pendidikan Berbasis STEM dan Asrama Modern

Sekolah Garuda dirancang sebagai lembaga pendidikan berasrama setingkat SMA dengan pendekatan kurikulum yang mengedepankan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). Sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern dan sistem pembelajaran yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan agar mampu bersaing di level global, termasuk melanjutkan pendidikan ke universitas-universitas terbaik di dalam maupun luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Diah Fitri Maryani, anggota Komisi V dari Fraksi PDI Perjuangan, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Ia menyebut Sekolah Garuda sebagai langkah konkret dalam mencetak generasi unggul dan mempercepat pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

“Saya melihat program ini punya misi besar, tidak hanya soal pendidikan unggul, tetapi juga menjadi salah satu cara memutus rantai kemiskinan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Diah Fitri Maryani foto bersama pelajar SMA Cahaya Rancamaya Kota Bogor


Skema Pembiayaan dan Perbedaan dengan Sekolah Rakyat


Menurut Diah, Sekolah Garuda menerapkan skema pembiayaan campuran. Sekitar 80 persen siswa akan mendapat beasiswa penuh dari pemerintah, sementara 20 persen lainnya masuk melalui jalur berbayar. Informasi tersebut mengacu pada data resmi dari laman Kemdiktisaintek.

Ketika ditanya mengenai perbedaan antara Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat, Diah menjelaskan bahwa kedua lembaga pendidikan ini memiliki pendekatan dan sasaran yang berbeda.

“Sekolah Garuda menyasar siswa-siswa berprestasi dari berbagai latar belakang untuk dipersiapkan masuk ke universitas top dunia, sedangkan Sekolah Rakyat ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem sebagai bagian dari program penanggulangan kemiskinan,” jelasnya.

Dari sisi jenjang, Sekolah Garuda hanya ada di tingkat SMA, sedangkan Sekolah Rakyat tersedia mulai dari SD hingga SMA. Selain itu, pengelolaan Sekolah Garuda berada di bawah Kemdiktisaintek dengan kurikulum gabungan nasional dan internasional. Sementara itu, Sekolah Rakyat dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dengan kurikulum nasional yang ditekankan pada penguatan karakter.

“Dari sisi kurikulum, fasilitas, hingga target output-nya, ini adalah dua program berbeda dengan tujuan strategis masing-masing,” tutup Diah. (sein).

×
Berita Terbaru Update