Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kurangi Limbah RT, RK Usulkan Pembuatan Pipa Gendong

Selasa, 16 Januari 2018 | 17:49 WIB Last Updated 2018-01-16T11:02:04Z
Rakor dan Sosialisasi Citarum Harum di Gesat,
 (Foto: Humas  Pemkot Bdg)
BANDUNG, (Faktabandungraya.com),-- Dalam rangka memperbaiki kualitas air sepanjang Sungai Citarum, Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil (RK) mengusulkan pembuatan pipa gendong untuk mengurangi limbah rumah tangga yang masuk ke Sungai Citarum.

Menurut RK, Inovasi pembuatan Pipa Gendong ini diyakini bisa menjadi solusi konkret jangka pendek. Inovasi ini pernah ni pernah disampaikan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, namun belum terealisasi.

Hal itu disampaikan Ridwan usai menghadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Citarum Harum di Gedung Sate, Selasa (16/1/18). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dan dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto serta Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.

Dijelaskan RK , pipa gendong adalah pipa raksasa untuk menampung pipa-pipa kecil pembuangan dari rumah-rumah sepanjang sungai yang biasanya langsung mengalir ke sungai. Kotoran dari pembuangan di pipa raksasa itu secara reguler dalam jangka waktu tertentu bisa disedot untuk kemudian dibuang ke tempat yang lebih memadai.

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi di Kota Bandung saat ini adalah banyaknya pemukiman yang berada di bantaran sungai yang posisinya membelakangi sungai. Ha tersebut membuat limbah-limbah kotoran seringkali dialirkan ke sungai.

“Mereka batas ruang belakangnya (rumahnya) kan menghadap ke sungai. Memindahkan pemukimannya kan nggak mudah. Maka, jangka pendeknya adalah minimal buangan ke sungainya tidak langsung,” jelas Ridwan.

Ia berharap, ide pipa gendong ini bisa mengurangi volume limbah yang setiap hari masuk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) AS Citarum.

Perlu diketahui, setiap hari ada 20,4 ribu ton limbah organik dan anorganik yang masuk ke Citarum dari hulu ke hilir. Dari jumlah tersebut, 71 persennya tidak bisa terangkut.

Selain itu, aliran sungai sepanjang 297 km itu juga dicemari dengan kotoran manusia dan ternak sebanyak 35-65 ton perhari, serta 280 ton limbah kimia. Data juga menunjukkan adanya peningkatan kandungan logam berat dan bakteri E.coli yang melebihi batas aman. Padahal, sungai tersebut dimanfaatkan oleh 27,5 juta warga DKI Jakarta dan Jawa Barat, menjadi sumber air minum 80 persen penduduk DKI Jakarta, serta mengaliri 420 ribu hektar lahan pertanian.

Namun Ridwan bersyukur bahwa hari ini warga Bandung sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan sungai. Hal itu terbukti dari berkurangnya sampah yang ada di sungai sampai 40 persen dibandingkan tahun lalu.

Ridwan optimis bahwa upaya pemerintah pusat yang mengintegrasikan seluruh upaya pelestarian Sungai Citarum. Hal ini bisa menyelamatkan sungai tersebut dan kehidupan yang bergantung padanya.

“Kalau Pak Luhut sudah turun mah beres urusannya. Jadi terima kasih,” kandasnya. (hms/sein).
×
Berita Terbaru Update