 |
| Haris Yuliana, Wk Ketua DPRD Jabar (foto:ist). |
Menurut Haris, keluhan para guru SMAN/ SMKN Pringan Timur ini disampaikan dalam dalam acara Hearing Dialog. Mereka menuntut pemerintah provinsi Jawa Barat untuk segera mendukung dan menambah fasilitas belajar-mengajar agar sekolah yang berada di daerah terpencil tidak ketinggalan dengan sekolah yang di perkotaan.
Tuntutan para guru se Priangan Timur itu cukup wajar, mengingat sampai kini memang masih ditemukan adanya kesenjangan antara sekolah di perkotaan dangan di dearah terpencil. Padahal, kini SMA/SMK sudah dialih kelola ke Provinsi, kata Haris Yulian kepada wartawan, Kamis (21/09).
Adanya kesenjangan fasilitas pendidikan ini telah menyebabkan adanya sekolah pavorit khususnya di perkotaan, hal ini kedepan tidak boleh terjadi. Untuk itu, kedepan DPRD JAbar akan meminta pihak Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan Jabar untuk mendata dan mendukung sekolah-sekolah yang masih minim fasilitas, agar dapat diusulkan ke dapat anggaran fasilitas, seperti kebutuhan Laboraturium IPA, Bahasa dan Perpustaan serta falilitas pendukung lainnya.
Dikatakan, Haris, aspirasi yang disampaikan para guru Priangan Timur, tentunya kita jadikan bahan masukan untuk kita sampaikan ke Pemprov Jabar dan Disdik Jabar. Kami di DPRD Jabar siap memperjuangkan aspirasi para guru tersebut.
Dewan juga meminta kepada para guru, walaupun fasilitas sedang kita usahakan namun, hendaknya para guru untuk meningkatkan profesionalitasnya dan bersabar, semua butuh prosesm ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga para guru mengucapkan terima kasih, karena selama ini, sebelum alih kelola, para guru Priangan Timur mengungkapkan belum pernah meneripa TPP dari pemerintah Daerah. Namun, sejak di kelola oleh Provinsi, kami menerima TPP (Tunjangan Tambahan Penghasilan).
Adapun kegiatan hearing dialog DPRD Jabar dengan para guru di Priangan Timur tersebut, intinya membahas tentang evaluasi alih kelola SMA/SMK Negeri dari pemkab/pemkot ke Pemprov Jawa Barat. (sein).
