Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dongkrak Tingkat Partisipasi Masyarakat, KPU Jabar Bentuk Agen Sosialisasi

Rabu, 07 Februari 2018 | 17:46 WIB Last Updated 2018-02-07T12:44:51Z
BANDUNG, (FBR.Com),-- Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat menilai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018, jauh lebih kompleks dibanding Pemilihan Presiden di Korea Selatan. Namun, tingkat partisipasi masyarakat masih jauh dari harapan. Untuk itu, perlu terus didongkrak, salah satunya dengan membentuk agen-agen sosialisasi agar tingkat partisipasi masyarakat dapat meningkat.

Menurut Yayat, bila dibandingkanjumlah TPS pemilihan Presiden di Korsel yang hanya berjumlah sekitar 4.000 TPS dengan Pilgub Jabar yang jumlah TPSnya mencapai 75 ribu tentunya tingkat kompleksitas permasalahan jauh lebih besar. Hal ini karena Provinsi Jabar memiliki wilayah yang relatif luas dengan jumlah penduduk yang sangat banyak.

Hal ini disampaikan Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat pada acara peresmian dan pembekalan agen sosialisasi KPU Provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota pada Pilgub Jabar 2018 di Hotel Trans Luxury Jl. Gatotsubroto Bandung (6/2/18).

Kegiatan pembentukan agen sosialisasi Pilgub Jabar tersebut dihadiri 1.309 peserta, terdiri atas 55 agen sosialisasi provinsi dan masing-masing dua orang dari seluruh kecamatan di Jawa Barat.

Menurut Yayat, dalam perspektif politik, pilgub Jabar bisa menjadi investasi politik. Pengalaman membuktikan, siapa yang menguasai Jawa Barat, maka ia akan menjadi pemenang di tingkat nasional. Misalnya, parpol pemenang di Jawa Barat tahun 1999, 2004, 2009, dan 2014 otomatis menjadi partai pemenang tingkat nasional.

"Wajar jika Provinsi Jawa Barat menjadi tempat kompetisi yang paling sengit. Wajar pula jika para pengamat menyebut Jawa Barat rawan konflik," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Yayat, kalau penyelenggara pemilu tidak profesional, bukan tidak mungkin prediksi itu akan terjadi. "Itu pula sebabnya penyelenggara pemilu harus berusaha sekuat- kuatnya dan bekerja sekeras-kerasnya agar pilgub berjalan baik dan menghasilkan pemimpin yang memiliki kualifikasi mempimpin lima tahun de depan," sebutnya.

Namun diakui Yayat, KPU tidak bisa melaksanakan sendiri tugas itu, sehingga merekrut agen sosialisasi sebagai kepanjangan tangan KPU.

"Sebelumnya kami telah melakukan serangan udara atau penyebarluasan informasi melalui media massa. Namun itu saja tidak cukup karena harus ada komunikasi atau penyebarluasan informasi tatap muka atau serangan darat, yang secara teknis dilakukan agen sosialisasi," ungkap Yayat yang juga meyakini 75 persen warga sudah mengetahui Pilgub, yang tentunya harus ditindaklanjuti agen sosialisasi agar 77 persen partisipasi pemilih sesuai target KPU RI bisa direalisasikan.

Tugas-tugas agen sosialisasi, menurutnya, antara lain memberi pemahaman kepada masyarakat terkait tahapan pilgub dan pemungutan suara.

Tampil sebagai narasumber Khoirun Naim, Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat dan Diah Fatimah Zuraida, akademisi bidang komunikasi dari Unpad. Komisioner KPU Jabar, Nina Yuningsih berperan sebagai moderator. (red).
×
Berita Terbaru Update