Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dansektor 21 : Saat Ini Pabrik Penghasil Limbah Cair Memasuki Tren Positif

Kamis, 10 Januari 2019 | 16:09 WIB Last Updated 2019-01-11T09:32:52Z
Klik

FAKTABANDUNGRAYA.COM, CIMAHI - Belum genap satu tahun program Citarum Harum bergulir, kini para pelaku industri, khususnya perusahaan tekstil penghasil limbah cair semakin menunjukkan progres dan tren yang positif. Hal itu dibuktikan oleh Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat saat melakukan sidak dua pabrik tekstil di wilayah Kota Cimahi, Kamis (10/1/19).

Usai melakukan sidak pertama di CV Karunia Warna Abadi, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat dapatkan bahwa apa yang dilaporkan selama ini oleh anggotanya Satgas Subsektor 21-13 Cimahi, pabrik ini sudah konsisten buang limbah cair sesuai parameter yang diterapkan di semua pabrik wilayah Sektor 21.

"Makanya pada kesempatan hari ini, menindaklanjuti laporan selama ini dari anggota, saya ingin membuktikan langsung dan mengecek hasil pengolahan limbah perusahaan," ujar Dansektor 21.

"Setelah kita lakukan pengecekan mulai dari awal pengolahan hingga hasil pengolahan, kita sama sama dapatkan bahwa air limbah yang dibuang sudah jernih dan ada ikan hidup di kolam outlet sebelum pembuangan. Itu artinya sudah terjadi tren positif bukan masanya lagi pabrik buang limbah kotor, pabrik  sudah menerapkan sesuai parameter yang diinginkan satgas dan khususnya keinginan masyarakat," jelasnya.

Di lain pihak, Yahya selaku Direktur Cv Karunia Warna Abadi menyampaikan rasa terimakasih atas sidak dan kunjungan langsung dari Dansektor 21, yang telah bersedia mengecek secara langsung proses pengolahan dan hasil pengolahan limbah pabriknya, di Jalan Cibaligo Km 21, No 92, Kota Cimahi.

"Karena pada prinsipnya kami mendukung program pemerintah, dengan keberadaan satgas citarum kami merasa lebih terdorong untuk meningkatkan hasil pengolahan limbah, agar sejalan dengan tugas dan tujuan satgas mengembalikan kelestarian lingkungan khususnya ekosistem sungai," ungkap Yahya.

Dijelaskan Yahya, perusahaan tekstil yang memproduksi kain dan pencelupan 5 ton perhari, menghasilkan limbah cair sekitar 150 meter kubik. Pengolahan limbah menggunakan metode Biologi, Fisika dan Kimia. 

Usai sidak di perusahaan pertama, Dansektor 21 beserta anggotanya melanjutkan sidak di PT Laju Makmur Sentosa di Jalan Industri IV No 6, Cimahi. Hasil serupa juga didapatkan Dansektor 21 saat membuktikan secara langsung hasil pengolahan limbah pabrik yang menghasilkan limbah cair 400-450 meter kubik perhari.

"Ini adalah perusahaan tekstil kedua yang kami sidak, hasilnya juga cukup memuaskan, karena selain sudah bisa menunjukkan hasil limbah yang jernih dan ada ikan yang hidup, di lokasi IPAL kita bisa melihat ada pembangunan instalasi tambahan untuk pengolahan limbah," jelas Kolonel Yusep.

"Menurut pengakuan pemilik pabrik, mereka sudah menginvestasikan dana sebesar 3 milyar untuk membangun instalasi dan pengolahan limbah, itu artinya mereka sudah mau dan harus berbuat itu untuk lingkungan dan mendukung tujuan kami satgas citarum, dan apa yang selama ini diharapkan oleh masyarakat agar tak ada lagi pencemaran limbah kotor di sungai," tutur Dansektor 21.

Sementara, Viktor selaku pemilik PT Laju Makmur Sentosa mengakui bahwa walaupun saat ini hasil pengolahan limbahnya sudah sesuai parameter yang diinginkan satgas citarum, pihaknya tengah melakukan pembangunan instalasi tambahan untuk memaksimalkan pengolahan IPAL.

"Kita saat ini tengah membangun instalasi Ipal yang akan digunakan untuk metode biologi, berupa bak aerasi dengan kapasitas 500 meter kubik dan bak clarifier yang berkapasitas 240 meter kubik," terangnya.

Dirinya beralasan bahwa dengan penambahan instalasi pengolahan dengan metode biologi, akan semakin memaksimalkan hasil olahan, dan mampu menekan biaya operasional dibandingkan dengan menggunakan metode kimia dan fisika yang selama ini diterapkan.

"Selain untuk memaksimalkan pengolahan limbah, dengan tambahan metode biologi, nantinya efisiensi biaya operasional lebih rendah cenderung menurun dibandingkan dengan hanya proses kimia fisika," ungkapnya.
×
Berita Terbaru Update