Perusahaan yang berdiri sejak 1983 ini menunjukkan komitmennya dengan menjaga hasil pengolahan limbah sesuai dengan apa yang diharapkan Satgas Citarum, yakni jernih dan ikan hidup di outlet terakhir.
"Untuk proses IPAL sendiri menggunakan system biologi dan kimia. Untuk air limbah yang di keluarkan, sekitar 700 meter kubik perharinya," jelas Andrew.
Dengan adanya Satgas Citarum, kata Andrew, kami ucapkan terima kasih karena selama ini sudah mau memberikan arahan. Kami akan selalu menjaga komitmen yang sudah pernah dibuat setahun lalu, dan pihak kami tidak akan merusak lingkungan. "Bahkan kalau bisa, kami bisa Go Green. Harapan saya, kita semua para pelaku usaha bisa mendukung program Citarum harum," ujarnya.
"Selama ini kami terus menjaga pengolahan dengan baik, sehingga kalau ada sidak seperti inipun kita selalu siap", pungkas Andrew Sutanto.
Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat mengatakan bahwa, "Hari ini, Rabu tanggal 31 Juli 2019, saya dansektor 21 Satgas citarum, kembali melaksanakan pengecekan di pt mulia lestari yang beralamat di jalan cibaligo kota cimahi dan ini akan saya laksanakan secara rutin, akan saya cek semua pabrik, untuk melihat komitmennya," ucap Dansektor 21.
Komitmen dengan satgas Sektor 21 sekitar 1 Tahun yang lalu, sampai hari ini masih tetap dijaga. "Kita barusan melakukan pengecekan secara mendadak, namun airnya bening dan ikan-nya hidup sesuai parameter kita di outlet atau bak pembuangan terakhirnya," ujar Dansektor 21.
"Artinya apa yang dikomitmenkan dari awal masih tetap dijaga secara konsisten oleh perusahaan ini, dan ini sangat membantu kita satgas dan saya selaku dansektor dalam proses pembenahan di das citarum. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada perusahaan ini, yang telah mengolah limbah dengan baik. Mudah-mudahan ini menular ke perusahaan lain, agar tetap komitmen dengan apa yang sudah ditandatangani dengan Sektor 21," pungkas Kolonel Yusep Sudrajat. (Cuy/ dbs)
