Menurut Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, lahan kritis merupakan salahsatu faktor penyebab permasalahan banjir di DAS Citarum. Untuk lahan kritis yang ada di hulu Citarum di Cisanti atau gunung Wayang, dibutuhkan 25 juta penanaman pohon. "Sekarang hanya tersisa sekitar 8,9 persen lagi hutan yang ada disana, selebihnya gundul dan masyarakat menanami jenis pohon musiman sehingga itu membuat citarum banjir, karena begitu hujan sudah tidak ada lagi penahan air (kawasan) diatas," ujar Dansektor 21.
Dirinya juga mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Polteknik TEDC Cimahi, khususnya para mahasiswa KKN Tematik Citarum di desa Lagadar. "Saya ucapkan terimakasih atas kegiatan kkn ini, mudah mudahan anak anak sukses dalam pelaksanaannya, dan ini menjadi kenang kenangan mahasiswa politeknik tedc di desa lagadar," harapnya.
Sementara, Direktur TEDC Drs. Sueb mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon ini merupakan salahsatu bagian dari program kerja KKN mahasiswanya. "Penanaman pohon ini sebenarnya untuk motivator saja, mudah mudahan yang lainnya apakah tarka, aparat desa, dan masyarakat bisa secara sukarela menanam pohon di tempat yang (sudah) gundul," ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan, selain melakukan penanaman pohon, kegiatan mahasiswa KKN Polteknik TEDC di desa Lagadar juga melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat terhadap kesadaran lingkungan, juga penanganan sampah domestik.
"Kkn ini kan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, kita membantu masyarakat, kita pun belajar dari masyarakat. Oleh karena itu diharapkan, kita saling menimba hikmah yang terjadi di citarum, kita tidak menyalahkan masyarakat, dan tidak menyalahkan siapa siapa, kita bangun untuk kemaslahatan bersama," terangnya.
Secara simbolik, Direktur TEDC menyerahkan bibit pohon Alpukat kepada Kepala Desa Lagadar untuk dilakukan penanaman bersama sama. Selain Kepala desa Lagadar, kegiatan penanaman pohon kali ini juga dihadiri oleh Ketua LPPM UPI Sri Subekti, dan Idris selaku Kasi Sosbud Kecamatan Margaasih. (Cuy)
