Klik
SUMEDANG, faktabandungraya.com,---Setalah beberapa minggu yang lalu lubang pembuangan limbahnya ditutup oleh Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 15, hari ini (Rabu, 13/11/19) PT Natatex kembali di sidak ulang oleh Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat bersama jajaran anggota Subsektor 21-15 Sumedang.
Seusai melakukan pengecekan di lokasi IPAL perusahaan yang memproduksi Spinning dan pencelupan ini, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat memutuskan untuk kembali membuka lubang pembuangan yang sebelumnya dilokalisir oleh satgas.
"Hari ini kita cek keadaannya sudah bersih, tadi dilihat ikannya juga sudah ada, sehingga hari ini kita buka kembali lubang pembuangannya," ujarnya.
Sebagai satgas citarum, kata Kolonel Yusep, khususnya satgas sektor 21 tidak akan segan segan dan bosan melakukan kegiatan ini, mengawasi industri pembuang (penghasil) limbah cair. "Karena memang, untuk mengembalikan das citarum dari limbah industri adalah dengan cara pembuatan ipal yang baik, pengolahan yang baik, airnya bening dan ikan bisa hidup sehingga aman ketika dibuang ke aliran masyarakat," ungkapnya.
Ditegaskan Dansektor 21, menghadapi musim hujan yang diainyalir biasa dimanfaatkan para pelaku induatri untuk membuang limbah kotor ke aliran sungai, "Satgas akan terus mengawasi, meski keterbatasan jumlah personil tidak akan menyurutkan pengawasan di lapangan. Ditambah lagi dengan keberanian masyarakat yang mau melaporkan apabila ada dilihat oleh masyarakat sungai sungai yang kotor," jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap perusahaan ini terus mempertahankan hasil pengolahannya, "kita berharap ini dipertahankan, jangan ada lagi pembuangan yang kotor, dan saya pikir pabrik sudah banyak yang menuju ke arah yang lebih baik untuk lingkungan," pungkasnya.
Sementara, Sugiarto Wijaya mewakili pihak perusahaan mengatakan bahwa setelah penutupan lubang pembuangan limbah beberapa minggu lalu, perusahaan meningkatkan instalasi pengolahan limbah.
Diantaranya, penambahan kapasitas Bak Aerasi yang sebelumnya hanya mampu menampung 200 meter kubik menjadi 300 meter kubik. Serta menambah instalasi Filter sebanyak 10 bak filter, yang sebelumnya tidak ada. (Cuy)
Seusai melakukan pengecekan di lokasi IPAL perusahaan yang memproduksi Spinning dan pencelupan ini, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat memutuskan untuk kembali membuka lubang pembuangan yang sebelumnya dilokalisir oleh satgas.
"Hari ini kita cek keadaannya sudah bersih, tadi dilihat ikannya juga sudah ada, sehingga hari ini kita buka kembali lubang pembuangannya," ujarnya.
Sebagai satgas citarum, kata Kolonel Yusep, khususnya satgas sektor 21 tidak akan segan segan dan bosan melakukan kegiatan ini, mengawasi industri pembuang (penghasil) limbah cair. "Karena memang, untuk mengembalikan das citarum dari limbah industri adalah dengan cara pembuatan ipal yang baik, pengolahan yang baik, airnya bening dan ikan bisa hidup sehingga aman ketika dibuang ke aliran masyarakat," ungkapnya.
Ditegaskan Dansektor 21, menghadapi musim hujan yang diainyalir biasa dimanfaatkan para pelaku induatri untuk membuang limbah kotor ke aliran sungai, "Satgas akan terus mengawasi, meski keterbatasan jumlah personil tidak akan menyurutkan pengawasan di lapangan. Ditambah lagi dengan keberanian masyarakat yang mau melaporkan apabila ada dilihat oleh masyarakat sungai sungai yang kotor," jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap perusahaan ini terus mempertahankan hasil pengolahannya, "kita berharap ini dipertahankan, jangan ada lagi pembuangan yang kotor, dan saya pikir pabrik sudah banyak yang menuju ke arah yang lebih baik untuk lingkungan," pungkasnya.
Sementara, Sugiarto Wijaya mewakili pihak perusahaan mengatakan bahwa setelah penutupan lubang pembuangan limbah beberapa minggu lalu, perusahaan meningkatkan instalasi pengolahan limbah.
Diantaranya, penambahan kapasitas Bak Aerasi yang sebelumnya hanya mampu menampung 200 meter kubik menjadi 300 meter kubik. Serta menambah instalasi Filter sebanyak 10 bak filter, yang sebelumnya tidak ada. (Cuy)