
“Terus terang kita (Komisi IV-red) sempat kaget dan merasa prihatin saat kunker ke KCD ESDM Wilayah V di Jatinangor, Kabupaten Sumedang beberapa waktu lalu, melihat kondisi dan sarana prasarana infrastruktur yang belum representatif”.
Hal ini dikatakan Daro – sapaan – Daddy Rohanady saat dihubungi faktabandungraya.com melalui telepon selulernya, Selasa, (11/8-2020).
Dalam pertemuan tersebut, kita sampaikan ke pimpinan KCD ESDM Wilayah V bahwa sebaiknya mengusulkan ke Dinas ESDM Jabar untuk diprogramkan pembangunan gedung KCD, agar bisa dianggarkan.
Melihat kondisi KCD, saya mengibaratkan seperti, burung yang berpindah dari sangkar yang satu ke sangkar lainnya," ujar Daro.

Saat ditanya, terkait anggaran infrastruktur 2020 yang terkuras dan dialihkan untuk mendukung penanganan pandemi covid-19, menurut Daro, bahwa memang benar anggaran infrastruktur 2020 cukup prihatin. Dari usulan anggaran senilai tiga milar lebih setelah mengalami beberapa perubahan anggaran tinggal menyisakan setengahnya.
"Bahkan untuk anggaran pendataan saja tidak kebagian. Dan hanya menyisakan 1,5 M saja," ujarnya.
Kedepannya, kata Daro, meskipun ada beberapa mata anggaran yang dipotong tetap mengedepankan skala prioritas mana yang perlu dipotong mana yang tidak. Sebab, pada dasarnya UPTD tidak akan berani melawan keputusan atau kebijakan dari TAPD.
"Jangan hanya menyerahkan kepada kami didewan untuk menganggarkan ke UPTD, tetapi ditanya dulu ke mereka (UPTD-red)," katanya.

Pasalnya, banyak kegiatan-kegiatan yang tidak terlaksana lantaran kekurangan anggaran. Karena itu, dirinya berharap agar pandemi ini dapat segera berakhir dan dapat merealisasikan kegiatan seperti biasanya.
"Pada dasarnya kami optimistis situasi akan segera pulih. Dengan begitu kegiatan di cabang dinas kami pun akan berjalan normal kembali," tndasnya. (husein).