Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Herry Darmawan : Hadapi Pilkada 2020 di Jabar, PAN Kerahkan Seluruh Potensi Mesin Politik

Selasa, 27 Oktober 2020 | 12:29 WIB Last Updated 2020-11-06T05:34:39Z

Ir.Herry Darmawan (Sekretaris DPW PAN Jabar)
(foto : Istimewah)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Sebanyak delapan (8) daerah kabupaten/kota di Jawa Barat akan menggelar Pilkada Serentak 2020 pada tanggal 9 Desember mendatang.  Kini, seluruh partai politik tengah mengkampanye/ sosialisasi, Pasangan calon kepala daerah kepada masyarakat, termasuk juga Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Sekretaris DPW PAN Jabar, Ir.H.Herry Darmawan, dalam menghadapi Pilkada Serentak 2020, PAN telah menetapkan kader terbaiknya untuk bertarung dalam pilkada serentak. Namun, dari 8 daerah yang menggelar Pilkada di Jabar,  hanya ada dua kader murni PAN diusung yaitu Pilkada Kabupaten Sukabumi Iman Adinugraha (kader PAN/Calon Wakil Bupati) berpasangan dengan Adjo Sardjono (Gerindra)  dan Kabupaten Bandung Atep Rizal (kader PAN/calon Wakil Bupati) berpasangan dengan Yena Iskandar Ma’soem (PDIP).

Sedangkan untuk 6 Pilkada lainnya yaitu  Pilkada Cianjur, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, Karawang dan Kota Depok, PAN sebagai pengusung bukan kader murni dengan berkoalisi beberapa parpol lainnya. 

Hal ini dikatakan Sekretaris DPW PAN Jabar Ir.Herry Darmawan saat dihubungi faktabandungraya.com, melalui telepon selulernya, Selasa (27/10-2020).

Dikatakan, dari delapan (8) Pilkada serentak 2020 di Jabar, PAN optimis dapat memenangkan beberapa daerah, terutama di pilkada Kab.Sukabumi,  Kab Pangandaran, Kab Tasikmalaya, Kab. Bandung,  Indramayu dan Kota Depok. Keenam daerah tersebut, berdasarkan hasil kajian PAN memiliki peluang cukup besar untuk menang.  Sedangkan Pilkada Cianjur dan Karawang peluangnya Fifty-fifty.

Untuk memenangkan pertarungan Pilkada di 8 daerah di Jabar tersebut, tentunya, kita akan mengerahkan seluruh potensi musin politik.  Semua harus bergerak, maka kita selaku pengurus DPW PAN Jabar meminta kepada seluruh pengurus DPD PAN Kab/kota di Jabar, DPC Kac, dan Rayon PAN dan seluruh kader termasuk simpatisan PAN yang khasusnya di 8 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada,  dimana PAN menjadi Pengusung, hendaknya menjadikan Pilkada serentak 2020 menjadi momentum  untuk melakukan konsolidasi simbol-simbol partai.

Jadi mari kita, bergerak semaksimal dan seoptimal mungkin yang seolah-olah pemasan  mesin partai  atau menjadi uji petik untuk bertempur sesungguhnya pada menjelang Pemilu Legislatif/ Presiden 2024.  Untuk itu, wajib bagi pengurus dan kader PAN untuk memenangkan Pilkada Serentak 2020 di Jabar, tegas Herry Darmawan yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Jabar ini.

Selain itu, di Pilkada serentak 2020 ini juga menjadi alat ukur PAN dalam keberhasilan menghadapi Pemilu-pemilu berikutnya.  Namun, kalau kenyataan kader PAN yang diusung tidak menang, tentunya harus dilakukan evaluasi, berarti kita belum masif dalam mengkampanyekan kader kita ke tengah-tengah masyarakat. Sehingga kita menghadapi Pileg, kita harus kerja lebih keras lagi untuk dapat menaikan suara, sehinga repersentasinya kader terpilih di dewannya lebih banyak lagi dari sekarang ini, jelas anggota Komisi II DPRD Jabar ini.

Anggota Dewan dari Dapil Jabar 13 (Kab.Ciamis, Kuningan, Pangandaran dan Banjar) ini menambahkan, Pilkada 2020 harus juga dapat memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat, artinya bagi PAN wajib mengartikulasikan visi-misi kandidat yang diusung oleh PAN kepada publik, sehingga bila nanti menang dan menjadi kepala daerah, masyarakat/ publik  dapat menuntut janji-janji politik yang bersangkutan.

Pilkada Dengan Prokes Ketat

Bagaimana perkiraan tingkat partisipatif  masyarakat dalam Pilkada 2020, mengingat masih dalam suasana pandemi covid-19 ?...  Ya, kita semua menyadari dan mengkhawatirkan, tingkat partisipatif  masyarakat akan rendah, karena orang akan takut mengantri ke TPS, hal ini tentunya menjadi problem bagi penyelenggara (KPU dan Bawaslu-red) maupun peserta  Pilkada. Untuk itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar tidak takut datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya. Karena Pilkada sudah memenuhi standar protokol kesehatan 3 M.

Kesuksesan pemilu itu ditandai dengan tingkat partisipatif yang tinggi, semakin rendah tingkat partisipatif menanda kualitas demokrat buruk.  Untuk itu, ditengah pendemi covid-19, kita (parpol pengusung), peserta /kandidat kepala daerah, penyelenggara Pilkada, termasuk pemerintah daerah untuk bersama-sama bahu membahu memberikan pembelajaran politik dengan harapan masyarakat tidak pobia untuk datang ke TPS dan menyarlukan hak politiknya sesuai dengan pilihannya.

“ Percayalah pelaksanaan Pilkada serentak 2020, menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, untuk itu, masyarakat tidak perlu takut untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya, pinta Hasbullah. (adikarya/husein).  

×
Berita Terbaru Update