H.Syamsul Bachri, SH, MBA anggota Komisi II DPRD Jabar dari Fraksi PDI Perjuangan (foto:istimewa). |
Kebijakn ini dikelaurkan oleh pemerintah daerah dengan merujuk Inmendagri atas penetapan PPKM di daerah yang bersangkutan.
Anggota Komisi II DPRD Jabar H.Syamsul Bachri SH, MBA dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, kebijakan pemerintah daerah dalam pemberiajin ijin buka disejumlah tempat usaha, merupakan sebuah upaya dalam membangkitkan sector perekonomian masyarakat.
“ Kita ketahui bersama bawah, selama pandemi covid-19 hampir dua tahun terjadi, sektor usaha kepariwisataan mengalami gunjangan sangat luar biasa. Bahwa dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona, pemerintah terpaksa melakukan penutupan seluruh objek wisata, Restoran dan café pun konsumen dilarang makan ditempat”.
Demikian dikatakan Syamsul Bachri saat dimintai tanggapannya terkait upaya pemerintah dalam menggeliatkan kembali sector kepariwisataan dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.
Dikatakan, sector Kepariwisataan banyak melibatkan berbagai pihak pelaku usaha, mulai dari jasa pelayanan wisata/ tour trevel, hotel, restoran, rumah makan, café, pelaku UMKM hingga warung-warung yang ada di objek wisata.
Jadi semakin banyaknya wisatawan datang ke suatu tempat objek wisata dengan tetap menerapkan protokol, tentunya perekonomian masyarakat semakin meningkat. Karena kegiatan kapariwisataan dengan perekonomian satu sama lain saling keterkaitan, ujar politisi PDIP Jabar ini.
Dalam dua bulan terakhir ini, antusias masyarakat di sektor pariwisata sangat tinggi. Hal ini, dibuktikan dengan ribuan orang mendatangi objek wisata di beberapa wilayah di Jabar.
Berkaca dari kondisi itu, pemulihan ekonomi masih ada harapan . Salah satunya didukung dengan dukungan sektor pariwisata.
Di era pandemi Covid 19 yang saat ini belum berakhir, hal yang dibutuhkan adanya strategi, dengan orientasi “pengembangan pariwisata sinergi dengan pemulihan kesehatan,” ujar legislator Jabar dari daerah pemilihan Jabar XII ( Kab/kota Cirebon-Kab Indramayu ini.
Lebih lanjut Syamsul mengatakan, selama tahun 2020 hingga pertengahan 2021, kondisi para pelaku kepariwisataan mengalami kelesuhan yang luar biasa. Tidak sedikit yang melakukan pengurangan karyawan / tenaga kerja bahkanada yang samapi tutup sama sekali tempat usahanya.
Kalaupun masih ada yang dapat bertahan tetapi omset yang dihasilkan mengalamai penurunan drastis. Hal ini tentunya berdampak besar terhadap kontribusi PAD dari sector kepariwisataan pada PDRB.
Namun, kini kasus pandemi semakin melandai, dan sector kepariwisataan mulai bangkit lagi. Hal ini dibuktikan dengan mulai meningkatnya wisatawan ke beberapa tempat wisata di Jabar, baik wisatawan regional, nusantara maupun mancanegara.
Objek wisata yang masih menjadi pavorit selama pandemic ini adalah objek wisata pantai. Padahal, di Jabar ini cukup banayk objek wisata yang bagus dan unik. Untuk itu, Komisi II DPRD Jabar yang salah satu bidang garapannya adalah kepariwisataan, telah meminta kepada Pemprov Jabar melalui Dinas pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud) untuk terus memperkuat promosi pariwisata di daerah-daerah yang saat ini belum cukup didatangi masyarakat.
Penguatan promosi, bisa dilakukan di kawasan wisata alam lain seperti pegunungan, serta promosi desa wisata terutama di desa yang saat ini masih memiliki keunikan adat dan budaya.
“Untuk promosi pariwisata, dengan trend sasaran kalangan milineal , perlu diperkuat dengan sarana digital,” tandasnya. (adikarya/husein).