Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mempromosikan Desa Wisata Melalui Penguatan Peran BUMD dan BUMDes

Selasa, 22 Februari 2022 | 21:35 WIB Last Updated 2022-02-22T14:36:19Z

salah satu Desa Wisata di Kabupaten Purwakarta (foto:istimewa)

 BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Provinsi Jawa Barat memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, namun, potensi tersebut belum tergali dengan baik dan terpromosikan, sehingga sampai saat ini belum cukup banyak didatangi masyarakat untuk berwisata.

Penguatan promosi pariwisata, terutama bagi Desa Wisata yang baru yang saat ini masih memiliki keunikan adat dan budaya, tantunya menjadi keharusan dilakukan kegiatan promosi untuk menambah daya tarik  calon wisatawan untuk datang dan berwisata di desa wisata tersebut.


Dalam mendukung mempromosikan Desa Wisata, tentunya harus ada penguatan peran BUMD PT.Jaswita Jabar, Jaswita Kabupaten/kota dan BUMDes.


Penguatan promosi Desa Wisata oleh BUMD dan BUMDes harus juga didukung dengan promosi dengan pemanfaatan digitalisasi.


“Untuk promosi pariwisata, dengan trend sasaran kalangan milineal , tidak cukup lengan Literasi tetapi  perlu diperkuat dengan sarana digital,” kata Anggota Komisi II DPRD Jabar H.Syamsul Bachri, SH, MBA saat diminta tanggapannya terkait promosi Desa Wisata, Selasa (22/02/2022).


Pemerintah Provinsi Jabar, sambung Symasul  sudah beberapa tahun ini sudah meluncurkan program pengembangan desa wisata. Pengambang desa wisata ini dalam rangka pemerataan pembangunan , harapannya setiap Kabupaten di Jabar, sudah mempunyai desa wisata,” ujarnya.


Diyakini desa mempunyai keunikan tersendiri, agar desa wisata bisa maksimal dikembangkan, perlu dikolaborasikan dengan BUMD.


“Beberapa BUMD yang bisa dikerjasamakan PT Jaswita untuk mengembangkan potensi wisata dan PT Jabar Agro untuk mempromosikan berbagai potensi pangan yang ada di desa itu,” katanya.


Melalui pengembangan potensi pariwisata serta didukung oleh program rutin , agar sektor pariwisata bisa berkembang pesat, dalam masa pandemi perlu didukung oleh terobosan dalam skala besar.


“Penerapan protokol kesehatan secara ketat, itu sarat mutlak yang harus dilakukan baik oleh pelaku usaha maupun masyarakat,” tuturnya.


Masyarakat ketika datang ke objek wisata, mutlak harus menggunakan masker secara tertib, menjaga jarak dan tidak melakukan kegiatan yang berpotensi munculnya kerumunan.


Sementara itu, bagi pelaku usaha, kewajiban yang harus dipenuhi menyediakan pojok cuci tangan, menyediakan hand sanitizer dan menyiapkan langkah pengamanan agar tidak terjadi kerumunan.


“Pelaku usaha, juga dituntut untuk menyediakan tur virtual , membatasi jumlah pengunjung dengan pendaftaran secara online,” katanya.


Sektor pariwisata , diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Dukungan di masa pandemi Covid 19, bisa diberikan dalam bentuk penguatan platform digital,tandasnya. (AdiP/sein).

×
Berita Terbaru Update