Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Syamsul Optimis Tahun 2022 Sektor Pariwisata Kembali Bangkit dan Ekonomi Masyarakat Menggeliat

Selasa, 22 Februari 2022 | 22:24 WIB Last Updated 2022-02-22T15:24:31Z
Anggota Komisi II DPRD Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA, dari fraksi PDIP (foto:istimewa)

BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat , H. Syamsul Bachri SH, MBA optimis pada tahun 2022 ini sector kaperiwisataan Jawa Barat akan terus bangkit. Walaupun samapi hari ini kasus pandemic belum usai juga, untuk itu kita harus tetap waspada dan tetap disiplin dalam protocol kesehatan.


Seiring dengan melandainya kasus covid-19, tentunya memberikan asa bagi kita semua dalam memandang dan mendorong pemulihan ekonomi masyarakat terutama untuk sector kepariwisataan.


Diawal tahun 2022,   pemerintah daerah mulai memberikan ijin buka untuk pusat perbelanjaan , Restoraan/café,  Hotel dan objek wisata dengan tetap menerapan protocol kesehatan dan pembatasan jumlah pengunjung.

 

Kebijakan pemerintah daerah dalam pemberian  ijin dibukanya sejumlah tempat usaha, merupakan sebuah upaya  dalam membangkitkan sector perekonomian masyarakat. Bahkan, peluang besar bagi sector kepariwisataan  untuk bangkit dan menggeliat kembali.

 

Hal ini dikatakan Syamsul Bachri ketika dimintai tanggapannya terkait harapan di tahun 2022 khusus sector pariwisata dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.

 

“ Kita ketahui bersama bawah, selama pandemi covid-19 hampir dua tahun terjadi, sektor usaha kepariwisataan mengalami gunjangan sangat luar biasa. Bahwa dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona, pemerintah terpaksa melakukan penutupan seluruh objek wisata,  Restoran  dan café   pun konsumen dilarang makan ditempat”.

 

Dikatakan, sector Kepariwisataan  banyak melibatkan berbagai pihak pelaku usaha, mulai dari jasa pelayanan wisata/ tour trevel, hotel, restoran, rumah makan, café, pelaku UMKM  hingga warung-warung  yang ada di objek wisata.

 

Jadi semakin banyaknya wisatawan datang ke suatu tempat objek wisata dengan tetap menerapkan protokol, tentunya perekonomian masyarakat semakin meningkat.  Karena  kegiatan kapariwisataan dengan perekonomian satu sama lain saling keterkaitan, ujar politisi PDIP Jabar ini.

 

Dalam dua bulan terakhir ini, antusias masyarakat di sektor pariwisata sangat tinggi. Hal ini, dibuktikan dengan ribuan orang mendatangi objek wisata di beberapa wilayah di Jabar.

 

Berkaca dari kondisi itu, pemulihan ekonomi masih ada harapan . Salah satunya didukung dari sektor pariwisata.

 

Di era pandemi Covid 19 yang saat ini belum berakhir, hal yang dibutuhkan adanya strategi, dengan orientasi “pengembangan pariwisata sinergi dengan pemulihan kesehatan,” ujar legislator Jabar dari daerah pemilihan Jabar XII ( Kab/kota Cirebon-Kab Indramayu ini.

 

Lebih lanjut Syamsul mengatakan,  selama  tahun 2020 hingga pertengahan 2021, kondisi para pelaku kepariwisataan mengalami kelesuhan yang luar biasa. Tidak sedikit yang melakukan pengurangan karyawan / tenaga kerja bahkanada yang samapi tutup sama sekali tempat usahanya.

 

Kalaupun masih ada yang dapat bertahan tetapi omset yang dihasilkan mengalamai penurunan drastis. Hal ini tentunya berdampak besar terhadap kontribusi PAD dari sector kepariwisataan pada PDRB.

 

Namun, kini kasus pandemi semakin melandai, dan sector kepariwisataan mulai bangkit lagi. Hal ini dibuktikan dengan mulai meningkatnya wisatawan ke beberapa tempat wisata di Jabar, baik wisatawan regional, nusantara maupun mancanegara.

 

Objek wisata yang masih menjadi pavorit selama pandemic ini adalah objek wisata pantai.  Padahal, di Jabar ini cukup banayk objek wisata yang bagus dan unik. Untuk itu, Komisi II DPRD Jabar yang salah satu bidang garapannya adalah kepariwisataan, telah meminta kepada Pemprov Jabar melalui Dinas pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud) untuk terus memperkuat promosi pariwisata di daerah-daerah yang saat ini belum cukup didatangi masyarakat.

 

Penguatan promosi, bisa dilakukan di kawasan wisata alam lain seperti pegunungan, serta promosi desa wisata terutama di desa yang saat ini masih memiliki keunikan adat dan budaya.

 

 “Untuk promosi pariwisata, dengan trend sasaran kalangan milineal , perlu diperkuat dengan sarana digital,” tandasnya. (adikarya/husein).

×
Berita Terbaru Update