Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemkot Bandung Gagas Pengolahan Sampah Terintegrasi dengan Penguatan Ketahanan Pangan

Minggu, 04 September 2022 | 20:17 WIB Last Updated 2022-09-04T13:17:51Z
Klik
Yana mulyana meninjau Pengelolaan sampah di  Pusdikkav TNI AD di Padalarang  yang terintegritas dgn ketahanan Pangan



BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menghadirkan inovasi pengolahan sampah yang terintegrasi dengan penguatan ketahanan pangan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat meninjau tempat pengolahan sampah di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) TNI AD, Jalan Purabaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 2 September 2022.

Dalam hal ini, Pemkot Bandung akan berkolaborasi dengan Pusdikkav.

Yana berharap, pengolahan sampah terintegrasi dengan program penguatan ketahanan pangan ini dapat menjadi solusi alternatif penganganan sampah.

“Jadi nanti pengolahan sampah menggunakan teknologi Black Soldier Fly (BSF) dan magot. Nantinya bisa menjadi pakan ikan, ayam, bebek, juga pakan ternak lainya,” ucap Yana.

Ia juga berharap, program pengolahan sampah ini bisa menghasilkan sirkulasi ekonomi bagi pelakunya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebut, prinsip pengolahan sampah nantinya akan mengadopsi sebagian besar dari program Buruan Sae.

“Sampah akan diolah, diproduksi menjadi kompos, pakan ternak. Dan nanti akan dibangun tanaman pangan untuk membangun ketersediaan pangan,” bebernya.

Gin Gin menyebut pemanfaatan dari program pengolahan sampah sampah ini akan lebih terintegrasi, efisien, dan lebih banyak jenis pangan bisa diperoleh dari satu kawasan.

“Apalagi secara teknis, Buruan Sae sudah mengintegrasikan berbagai pangan,” terangnya.

Lebih lanjut, nantinya Pemkot Bandung akan memanfaatkan lahan sekitar 5 hektare di Pusdikkav TNI AD untuk program ini.

Untuk tahap awal, Gin Gin menyebut akan ada beberapa sampel dan ujicoba. Ia menyebut program ini akan terus dikembangkan.

“Potensi lahannya cukup luas. Ini bisa dimanfaatkan maksimal, tentu dengan melihat perkembangan dari sampel-sampelnya,” kata Gin Gin. (ray/red).

×
Berita Terbaru Update