Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ancaman Cuaca Ekstrim dan Musim Kemarau Terhadap Produksi Ketahanan Pangan

Selasa, 13 Juni 2023 | 23:59 WIB Last Updated 2023-06-13T16:59:40Z

Anggota Komisi II DPRD Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDIP (foto:ist)



BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan di Indonesia akan terjadi cuaca ekstrim El Nino dan kemarau Panjang akan berlangsung hingga bulan September. Hal ini tentu menjadi ancaman yang harus diantisipasi oleh pemerintah agar produktivitas pertanian tetap terjaga, sehingga ketahanan pangan tidak terganggu.


Menurut anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, H. Syamsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDI Perjuangan, perkiraan yang dilansir oleh BMKG itu, harus menjadi perhatian dan diantipasi pemerintah agar Indonesia khusus di Jabar, sebagai salah satu lumbung ketahanan pangan Nasional tidak terjadi gagal tanam dan gagal panen.

Untuk itu, Komisi II DPRD Jabar,  terus mendorong Pemerintah Provinsi Jabar dan Kabupaten-Kota se Jabar untuk dapat meningkatkan produksi pangan dan menjaga ketahanan pangan Regional dan Nasional.

 “ Kita (Komisi II) mendorong produksi pangan agar terus dapat ditingkatkan, namun kita juga harus mempertimbangan dan mengantisipasi ancaman cuaca ekstrim dan musim kemarau”, kata anggota Komisi II DPRD Jabar H. Syamsul Banchri, SH, MBA  saat dimintai tanggapannya terkait ketersediaan katahanan pangan ditengah ancaman  cuaca ekstrim dan musim kamarau tahun 2023, Senin (12/6/2023).

BMKG memperkirakan cuaca ekstrim dan kemarau Panjang akan berlangsung hingga bulan September, untuk itu, agar produktivitas pangan tetap terjaga, maka pemerintah harus diantisipasi.

Ada beberapa hal yang harus diantisipasi dengan memperbaiki sarana-prasarana infrastruktur, diantaranya memperbaiki irigasi, mennjaga ketersediaan air untuk pertanian. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya yaitu ketersediaan bibit-bibit unggul hasil inovasi dan kajian restik. Serta ketersediaan pupuk baik organik maupun non organik.    

 Jadi, kita dari Komisi II DPRD Jabar sangat mendorong pemerintah dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pangan. Bahkan dalam rapat penyusunan anggaran, kita juga mendorong mitra dari Dinas SDA Jabar untuk  memperbaiki jaringan irigasi dan membangun embung-embung sebagai lokasi tanggapan dan menampung air.

Keberadaan embung sangat penting untuk pertanian dalam menenuhi kebutuhan air pertanian untuk disalurkan ke sawah-sawah saat musim kemarau.  Namun, dalam menyalur air kesawah-sawah tentunya membutuhkan jaringan irigasi yang memadai. Sehingga, saat musim tanam walaupun cuaca ekstrim dan kemarau tetap terairin. Tandasnya. (Adip/sein).

×
Berita Terbaru Update