Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Jelang Nataru 2024, Anleg Jabar Ir.H. Herry Dermawan Prihatin Harga Sembako Meroket Naik

Senin, 11 Desember 2023 | 11:42 WIB Last Updated 2023-12-13T04:49:53Z
Pasar Murah yang dilaksanakan di Kota Bandung (foto;ist)


BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Anggota Komisi II DPRD Jabar,  Ir.H.Herry  Dermawan prihatin menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, telah terjadi lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok (Sembako),  baik di pasar tradisional maupun modern.

“Harga kebutuhan pokok yang meroket naik ini, harus segera diatasi oleh pemerintah, salah satunya dengan menggelar operasi pasar dan pasar murah ditingkat kewilayahan  (Desa/ kelurahan atau kecamatan).  Hal ini penting, jagan sampai terjadi kelangkaan pangan”,

Demikian dikatakan Ir.H. Herry Dermawan saat dimintai tanggapannya terkait harga kebutuhan pokok terus merangkat naik menjelang Nataru 2024, melalui telp selulernya,baru-baru ini.

Politisi PAN Jabar ini mengatakan, ada beberapa penyebab erjadinya kenaikan harga sembako di pasaran, diantara, beberapa bulan lalu, kita mengalami musim kemarau yang cukup panjang, sehingga terjadi kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.  Hal ini tentunya, sector pertanian mengalami gagal tanam dan gagal panen.

Dikarenakan Petani gagal panen, tentunya sangat berdampak terhadap jarga jual beras di Indonesia, ditambah lagi adanya penghentian impor beras dari beberpa Negara seperti Negara India, Vietnam da Thailand, sehingga pasokan beras kita mengalami hambatan.

Pupuk Bersubsidi Langkah

Kini, beberapa wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan, dan para Petani kini mulai melakukan penanam.  Namun, lagi lagi para petani mengalami kesulitan untuk membeli pupuk bersubsidi. 


Anggota Komisi II DPRD Jaabr Herry Dermawaan meinjau langsung kondisi pertanian di Ciamis (foto:ist)


“Bahan pupuk pertanian itu, bahan bakunya masih kita impor,  sedangkan sekarang sedang terjadi krrisis global yaitu adanya perang Rusia-ukraina dan agreasi Israel ke Palestina.  Hal ni tentunyakita kesulitan untuk mendapatkan bahan baku untuk membuat pupuk”, ujarnya. 

 

"Kondisi pupuk memang sangat....sangat menyedihkan, kenapa, karena bahan bakunya susah akibat adanya perang," tegasnya.

Sulitnya mendapatkan bahan baku pupuk, tentunya produksi pupuk bersubsidi  turun, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi para petai.  Maka para peani terpaksa membeli  pupuk non subsidi yang harganya mahal’,  kata Herry Dermawan caleg DPRRIdari Dapil Jabar X (Kuningan, Ciamis, Pangdnaran da kota Banjar) ini.

Anggota Komisi II DPRD Jabar  menambahkan,  walaupun dalam beberapa pecan ini ada keaika harga gabah tetapi tida sebandng dengan factor kesulitan petani dalam mencari pupuk bersubsidi. Hal ini menjadi beban berat bagi petani  untuk dapat meningkatkan produksi pertanian (Beras).

"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi petani di Jawa Barat. Kami berkoordinasidengan Pemerintah pusat dan daerah untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah ini, termasuk upaya untuk meningkatkan produksi beras di tingkat lokal dan mencari alternatif pasokan pupuk, ungkap sosok yang juga mencalonkan di DPR RI Dapil X ini.

Pemerintah pusat dan daerah bekerja keras untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang guna mengatasi krisis harga beras,  termasuk melakukan perbaikan saluran irigasi, penyediaan pupuk alternatif, dan dukungan finansial kepada petani, tandasnya. (AdiP/sein).

×
Berita Terbaru Update