Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Waspada Bencana Alam di Musim Hujan, Eryani : BPBD dan Masyarakat Harus Siapsiaga

Minggu, 28 Januari 2024 | 10:20 WIB Last Updated 2024-02-29T03:24:20Z

 

Tanah Longsor tergerus air hujan di wilayah Bandung Barat (foto;ist)


BANDUNG, Faktabandungraya.com,--  Berdasarkan  informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa musim penghujan yang disertai cuaca ektrim diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Maret  2024  akan melanda wilayah Indonesia termasuk juga di Jabar terutama di Kab/kota Cirebon- Kab Indramayu.


Informasi dari BMKG ini, harus menjadi perhatian bagi kita semua, terutama masyarakat yang tinggal di wilayah Pantura (Kab/kota Cirebon- Kab Indramayu)  yang masuk zona rawan bencana alam, berupa tanah longsor, banjir bandang dan pohon tumbang.

Hal ni dikatakan Anggota DPRD Jawa Barat H.Eryani Sulam, M.Si ketika dimintai tanggapanya melalui telepon selulernya terkait informasi dari pihak BMKG, Selasa  (30/01/2024).

Dikatakan, berdasarkan data dari BPBD Jabar, sejak masuk musim penghujan, beberapa hari belakangan ini, telah terjadi  bencana alamdi beberapa kabupaten di Jabar, seperti terjadi ongsor di Kab Bandung, Kab Bandung Barat, Sukabumi, Cianjur, termasuk juga di Ciamis dan Garut.

Untuk itu, sudah selayaknya pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam ( Tanah Lonsor dan Banjir Bandang) .  Karena akhir-akhir ini hujan sudah terjadi setiap hari.  Jadi mari kita waspada, ujar politisi senior PDIP Jabar ini.

Di wilayah Cirebon dan Indramayu, biasanya bila musim hujan sering terjadi banjir bandang, untuk kita harus waspada ,  dan melakukan mitigasi bencana dengan melakukan pengawasan dan mendata daerah-daerah yang rawan bencana," katanya.

Politisi Nasdem  Jabar ini juga meminta Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) untuk benar-benar bersiapsiaga dan melakukan mitigasi dan mengedukasi masyarakat agar, sewaktu-waktu terjadi  bencana alam akibat hujan.

Dalam mengatasi bencana alam yang diakibatkan hujan deras,  tentunya harus dilakukan secara kolaborasi, dengan melibatkan petugas BPBD da OPD terkait, Relawan, TNI-Polri dan juga masyarakat yang tinggal dilokasi daerah rawan bencana.

“Pemetaan,  mitigasi bencana, menentuan titik kumpul atau titik evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, hal ini untuk meminimalisir jatuh korban jiwa, tandasnya. (AdiP/sein).

 

×
Berita Terbaru Update