![]() |
BAZNAS Jabar serahkan bantuan permodalan kepada Mustahik jadi Pengusaha |
Program ini merupakan hasil kolaborasi
antara BAZNAS Jabar dan Yayasan SAPA, sebuah organisasi nirlaba independen yang
berfokus pada pemberdayaan kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak.
Program “Mustahik to Pengusaha”
dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi para mustahik, dengan pendekatan
pelatihan, pendampingan, dan pemberian bantuan modal usaha. Sebagai bagian dari
program yayasan SAPA yang menargetkan pemberdayaan 1.500 UMKM di 20
kabupaten/kota di Jawa Barat, hingga Mei 2025 BAZNAS Jabar dan Yayasan SAPA
sudah menjangkau 733 orang yang tersebar di 10 wilayah.
Ibu Sri Mulyani, Ketua dari Yayasan
SAPA, menyampaikan bahwa mayoritas peserta program merupakan perempuan dari
kelompok rentan.
“Program ini menyasar sekitar 70
persen perempuan, termasuk di dalamnya perempuan penyandang disabilitas, orang
tua tunggal, pekerja migran, hingga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Tujuannya adalah agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan mampu
mengembangkan usahanya sendiri,” ujar Sri Mulyani.
Beliau juga menyampaikan apresiasi
kepada BAZNAS Jabar atas kerja sama ini, dan berharap agar program tersebut
dapat direplikasi serta diperluas cakupannya ke lebih banyak wilayah di Jawa
Barat.
Senada dengan hal tersebut, Ketua
BAZNAS Kota Bandung, Ahmad Roziqin, menyatakan bahwa pihaknya juga memiliki
program khusus pemberdayaan bagi perempuan
“BAZNAS Kota Bandung berkomitmen untuk
terus membantu kaum perempuan mustahik Kota Bandung agar dapat berdiri secara
mandiri. BAZNAS Kota Bandung juga memiliki Program PEKA (Penguatan Ekonomi
Keluarga dan Anak)” ucap Ahmad Roziqin
Sementara itu, Wakil Ketua IV BAZNAS
Provinsi Jawa Barat, Achmad Faisal, menekankan pentingnya peran zakat dalam
membebaskan masyarakat dari jerat kemiskinan dan ketergantungan ekonomi.
“BAZNAS Jabar hadir sebagai pengelola
dana zakat yang wajib membantu mereka yang membutuhkan. Program 'Mustahik to
Pengusaha' ini sangat penting agar para bapak dan ibu yang hadir di sini bisa
keluar dari kondisi ekonomi saat ini. Dengan dukungan modal usaha dan
pendampingan yang berkelanjutan dari BAZNAS Jabar, kami berharap bisnis para
mustahik bisa berkembang dengan lancar,” ungkap Achmad Faisal.
Ia juga menambahkan pesan moral kepada para peserta, “Tolong amanah dari para muzaki ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bagikan pengalaman berharga ini agar bisa menjadi inspirasi bagi mustahik lainnya yang mungkin saat ini ibu bapak yang mendapatkan bantuan namun siapa tau beberapa bulan kemudian ibu bapak yang membantu orang lain”.
Dalam kesempatan tersebut, Komisioner
Komnas Perempuan Jawa Barat, Daden Sukendar, M.Pd turut memberikan materi
berupa paparan dan diskusi mengenai optimalisasi dana zakat untuk penanganan
dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan. Ia menekankan bahwa zakat tidak
hanya memiliki fungsi karitatif, tetapi juga strategis dalam memutus siklus
kekerasan berbasis gender, dengan mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi
para penyintas agar dapat hidup mandiri, bermartabat, dan berdaya di tengah
masyarakat.Pengurus Baznas Jabar sedang memberikan penjelasan kepada Mustahik
BAZNAS Provinsi Jawa Barat menyadari
Perempuan memiliki peran penting dalam menopang ekonomi keluarga, terutama para perempuan yang juga berperan
sebagai kepala keluarga. oleh karena itu mereka harus mendapatkan dukungan yang
maksimal, baik dari sisi pelatihan maupun permodalan
Dengan adanya pembinaan ini,
diharapkan para penerima manfaat dapat mengembangkan usahanya lebih optimal,
meningkatkan pendapatan keluarga, serta turut menggerakkan roda perekonomian
lokal. Program ini juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam sektor UMKM
dan mendorong terciptanya ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan di
Jawa Barat. (*/red).