![]() |
Wakil Wali Kota Bandung Dr.H. Erwin memberikan sambutan dlm acara Khitanan Massal |
"Ini bagian dari janji kampanye kami dulu. Program Ngador atau
ngahitan door to door akan terus kita lanjutkan," ungkap Erwin saat
menghadiri kegiatan khitanan massal yang digelar PHBI Masjid Al-Muhyi, Minggu 6
Juli 2025.
Erwin menyebut, mulai Agustus hingga Desember 2025, Pemkot Bandung
menargetkan sekitar 270 anak akan disunat secara gratis.
Program ini akan berlangsung secara berkelanjutan selama lima tahun ke
depan. Warga yang ingin mendaftar dapat berkoordinasi melalui camat atau lurah
setempat.
"Kalau ada yang mau daftar lagi, silakan. Kami akan datang langsung
ke rumah-rumah warga untuk memastikan semua anak mendapat hak yang sama atas
layanan kesehatan," ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan khitan massal di PHBI Masjid Jami Al-Muhyi
menyasar 25 anak, termasuk anak yatim piatu yang ada di wilayah Kecamatan
Cicendo, Kota Bandung.
Erwin mengapresiasi kolaborasi antara PHBI Masjid Al-Muhyi, tenaga
medis, donatur, dan masyarakat yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan
khitanan massal secara swadaya.
Menurutnya, ini adalah bentuk nyata kepedulian sosial yang harus terus
didukung oleh pemerintah.
"Kegiatan ini bukan hanya menyentuh aspek fisik dan kesehatan, tapi
juga menyentuh spiritual dan pendidikan. Anak-anak yang sudah disunat bisa
lebih siap menjalankan ibadah, memahami adab bersuci, dan menjadi pribadi yang
lebih taat,” kata Erwin.Dr.H. Erwin menyaksikan anak yg dikhitan
Dalam kesempatan tersebut, Erwin juga menyampaikan bahwa masjid perlu
menjadi pusat aktivitas sosial masyarakat, bukan sekadar tempat ibadah.
Di sisi lain, ia mengimbau agar masjid-masjid di Kota Bandung tetap
terbuka 24 jam, menjadi ruang yang inklusif bagi semua warga.
“Masjid harus bisa menjadi tempat berkumpul, bermusyawarah, dan
membangun gagasan untuk kebaikan umat. Saya percaya, orang-orang yang berkumpul
di masjid punya akhlakul karimah dan semangat gotong royong,” katanya.
Erwin turut mendoakan para panitia dan donatur yang telah terlibat dalam
kegiatan ini. Ia berharap segala amal dan bantuan mereka menjadi amal jariyah
yang terus mengalir.
“Ini bukan hanya tentang sunat. Ini tentang empati, tentang keadilan
sosial, dan tentang bagaimana pemerintah hadir mendampingi warganya dari
hal-hal paling mendasar,” pungkas Erwin.(ray/red).