![]() |
Kang ASmul saat mengadirin Baar Murah di Lengkong |
Asep Mulyadi, yang biasa disapa Kang
Asmul itu mengapresiasi bazar yang digelar oleh Disdagin Kota Bandung sebagai
program Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui
serangkaian komoditas pokok terjangkau. Program itu terus ditambah seiring
aspirasi warga.
“Pertama-tama saya mengapresiasi pada
Pemerintah Kota Bandung, Pak Wakil Wali Kota, kemudian juga Pak Kadisdagin yang
luar biasa, ya. Saya mendorong memang namanya bazar ini harus ditingkatkan.
Alhamdulillah tahun yang lalu hanya dua kali setahun, dan tahun ini rencananya
empat kali. Ini adalah yang ketiga kali, berarti masih ada satu kali. Jadi saya
mengapresiasi peningkatan ini,” ujar Kang Asmul.
Ia berharap gelaran bazar ini bisa
mencapai target sasaran. Lokasinya harus mudah dijangkau oleh masyarakat.
Sosialisasi kepada masyarakat juga harus lebih masif agar program ini jauh
lebih bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Saya lihat tadi harga beras jauh
lebih murah, harga telur jauh lebih murah, harga daging jauh lebih murah,”
katanya.
Kehadiran program ini akan menuai
banyak manfaatnya, terutama untuk menekan inflasi dan untuk memastikan
kestabilan harga, serta membantu meringankan pengeluaran dari masyarakat.
Kang Asmul juga mendorong pemerintah
kota agar acara-acara yang diselenggarkan ini melibatkan UMKM. “Alhamdulillah
tadi saya lihat UMKM kewilayahan sudah ada yang dilibatkan dan ini saya
apresiasi,” ujarnya.
Kang Asmul memohon kepada kewilayahan
untuk mendata UMKM-UMKM di kewilayahan. Hasil penjaringan data UMKM itu
nantinya menjadi bahan untuk program pembinaan bagi pengembangan usaha.
“Saya mendapatkan laporan dari BPS
bahwa jumlah pengangguran menurun. Tapi hari ini mendapatkan laporan juga bahwa
jumlah yang di-PHK meningkat. Baru bulan Agustus sudah 900 sekian yang di-PHK.
Padahal biasanya akhir tahun itu segitu. Artinya apa? Jumlah yang kerja di
formal Itu lebih sedikit sekarang. Pindah ke mana? Nonformal. Di antaranya apa?
Dagang, jualan, UMKM, dan mereka sangat rawan untuk mengalami fluktuatif. Oleh
karena itu pembinaan, pendampingan inkubator bisnis, harus dilakukan oleh
pemerintah,” tutur Kang Asmul. (Nuzon/red).