Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Film Horor “Danyang Wingit Jumat Kliwon” Angkat Mitos dan Tradisi Jawa, Jadi Tren di X

Senin, 17 November 2025 | 22:42 WIB Last Updated 2025-11-17T15:42:01Z
Klik

Agus Riyanto sang  Sutradara dan Produser Film " Danyang Wingit Jumat Kliwon"



BANDUNG, Faktabandungraya.com — Film horor terbaru produksi Khanza Film Entertainment berjudul “Danyang Wingit Jumat Kliwon” tengah menjadi sorotan publik. Karya garapan Agus Riyanto, yang merangkap sebagai sutradara dan produser, kini menempati posisi tren tertinggi kedua di platform X berkat pengangkatan unsur mitos dan tradisi Jawa, khususnya yang berkaitan dengan malam Jumat Kliwon.


Agus mengungkapkan, sebelum merampungkan skenario dan memulai proses syuting, dirinya melakukan observasi dan riset mendalam selama hampir dua tahun. Film ini dilatarbelakangi keinginan untuk menghadirkan horor yang kuat dengan nuansa budaya Jawa, serta menyisipkan unsur drama psikologis dan okultisme dalam dunia seni pedalangan.

“Film ini saya susun untuk memberikan pengalaman horor yang berbeda, tidak hanya menakutkan, tetapi juga memiliki unsur edukatif, nilai-nilai keluarga, dan drama emosional,” ujar Agus Riyanto saat ditemui di Empire XII Bandung Indah Plaza (BIP), Senin (17/11/2025).

Kengerian di Balik Pedalangan Jawa

Crew Film Danyang Wingit Jumat Kliwon foto bersama penonton di Empire XXI BIP Bandung

 
“Danyang Wingit Jumat Kliwon” berfokus pada sosok Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), seorang maestro dalang yang dikenal karismatik dan menyimpan ilmu-ilmu Jawa kuno. Ki Mangun digambarkan kerap melakukan ritual mistis—bahkan menggunakan kulit manusia—untuk menghidupkan wayang buatannya. Dorongan ambisi dan nafsu kekuasaan akhirnya menyeretnya pada konsekuensi mengerikan yang berujung pada tragedi besar.


Cerita berlanjut pada tahun 2021 ketika Citra (Celine Evangelista), keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), direkrut menjadi sinden baru di padepokan Ki Mangun. Tanpa ia ketahui, Citra telah ditetapkan sebagai tumbal terakhir dalam ritual keabadian sang dalang. Demi biaya pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), Citra bertahan meski teror gaib terus menghantuinya.

Sementara itu, Bara (Fajar Nugra) salah satu penjaga padepokan, mulai mencurigai keganjilan yang terjadi. Ia memilih melawan Ki Mangun dan berusaha menyelamatkan Citra. Keduanya berpacu dengan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.

Film ini menyatukan dua mitos kuat: Danyang Wingit dan malam Jumat Kliwon, yang sejak lama diyakini sebagai puncak aktivitas supernatural dalam tradisi Jawa. Agus menyatakan bahwa penggabungan dua dimensi ini menciptakan atmosfer horor yang lebih otentik sekaligus sarat simbol budaya.

Tantangan Para Pemeran

Celine Evangelista, yang memerankan Citra, mengaku tertarik dengan film ini setelah membaca skenario yang memadukan mitos Jawa dan dunia wayang kulit manusia. Ia harus mempersiapkan diri dengan belajar menjadi sinden selama enam bulan.

Citra (Celine Evangelista) dan Bara ( Fajar Nugra)


“Ini tantangan berat, tapi menarik. Film ini bukan hanya horor, tetapi juga membawa pesan keluarga dan kasih sayang,” ujarnya.


Di sisi lain, Fajar Nugra yang dikenal sebagai komedian, ditantang berakting serius untuk memerankan tokoh Bara. Ia juga harus menggunakan bahasa Jawa demi kebutuhan karakter.

“Saya orang Bandung yang terbiasa berbahasa Sunda, jadi belajar dialek Jawa benar-benar pengalaman baru,” kata Fajar.

Film ini turut diperkuat oleh sejumlah nama lainnya, antara lain:Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih; Norma Cinta; Dimas Tedjo; Putri Maya Rumanti; Angga Wijaya;Keona Cinta; dan Bilqis Hafsa. (sein).

×
Berita Terbaru Update