BANDUNG, Faktabandungraya.com
— Film horor terbaru produksi Khanza Film Entertainment berjudul “Danyang
Wingit Jumat Kliwon” tengah menjadi sorotan publik. Karya garapan Agus Riyanto,
yang merangkap sebagai sutradara dan produser, kini menempati posisi tren
tertinggi kedua di platform X berkat pengangkatan unsur mitos dan tradisi Jawa,
khususnya yang berkaitan dengan malam Jumat Kliwon.
Agus Riyanto sang Sutradara dan Produser Film " Danyang Wingit Jumat Kliwon"
Agus
mengungkapkan, sebelum merampungkan skenario dan memulai proses syuting,
dirinya melakukan observasi dan riset mendalam selama hampir dua tahun. Film
ini dilatarbelakangi keinginan untuk menghadirkan horor yang kuat dengan nuansa
budaya Jawa, serta menyisipkan unsur drama psikologis dan okultisme dalam dunia
seni pedalangan.
“Film
ini saya susun untuk memberikan pengalaman horor yang berbeda, tidak hanya
menakutkan, tetapi juga memiliki unsur edukatif, nilai-nilai keluarga, dan
drama emosional,” ujar Agus Riyanto saat ditemui di Empire XII Bandung Indah
Plaza (BIP), Senin (17/11/2025).
Kengerian di Balik Pedalangan Jawa
![]() |
| Crew Film Danyang Wingit Jumat Kliwon foto bersama penonton di Empire XXI BIP Bandung |
Cerita
berlanjut pada tahun 2021 ketika Citra (Celine Evangelista), keponakan Mbok
Ning (Djenar Maesa Ayu), direkrut menjadi sinden baru di padepokan Ki Mangun.
Tanpa ia ketahui, Citra telah ditetapkan sebagai tumbal terakhir dalam ritual
keabadian sang dalang. Demi biaya pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza),
Citra bertahan meski teror gaib terus menghantuinya.
Sementara
itu, Bara (Fajar Nugra) salah satu penjaga padepokan, mulai mencurigai
keganjilan yang terjadi. Ia memilih melawan Ki Mangun dan berusaha
menyelamatkan Citra. Keduanya berpacu dengan waktu menuju puncak ritual Gerhana
Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.
Film ini menyatukan dua mitos kuat: Danyang Wingit dan malam Jumat Kliwon, yang sejak lama diyakini sebagai puncak aktivitas supernatural dalam tradisi Jawa. Agus menyatakan bahwa penggabungan dua dimensi ini menciptakan atmosfer horor yang lebih otentik sekaligus sarat simbol budaya.
Tantangan Para Pemeran
Celine Evangelista, yang memerankan Citra, mengaku tertarik dengan film ini setelah membaca skenario yang memadukan mitos Jawa dan dunia wayang kulit manusia. Ia harus mempersiapkan diri dengan belajar menjadi sinden selama enam bulan.

Citra (Celine Evangelista) dan Bara ( Fajar Nugra)
“Ini tantangan berat, tapi menarik. Film ini bukan hanya horor, tetapi juga membawa pesan keluarga dan kasih sayang,” ujarnya.
Di
sisi lain, Fajar Nugra yang dikenal sebagai komedian, ditantang berakting
serius untuk memerankan tokoh Bara. Ia juga harus menggunakan bahasa Jawa demi
kebutuhan karakter.
“Saya
orang Bandung yang terbiasa berbahasa Sunda, jadi belajar dialek Jawa
benar-benar pengalaman baru,” kata Fajar.
Film
ini turut diperkuat oleh sejumlah nama lainnya, antara lain:Nathalie Holscher
sebagai Putri Kusuma Ratih; Norma Cinta; Dimas Tedjo; Putri Maya Rumanti; Angga
Wijaya;Keona Cinta; dan Bilqis Hafsa. (sein).
