Klik
PURWAKARTA, FAKTABANDUNGRAYA.COM -- Wakil
Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menghadiri acara Tabligh Akbar, sekaligus
Peresmian SMK Al-Quran Muhajirin, yang merupakan rangkaian Milad Ponpes
Al-Quran Muhajirin Ke- 24.
Pada acara tersebut, Wagub Jabar
Deddy Mizwar mengungkapkan apresiasinya kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren
Al-Quran Muhajirin atas berbagai pencapaian yang diraihnya tersebut.
Pun terkait pendidikan berbasis
Pesantren, Deddy memandang di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini,
tenaga kerja yang terampil, tidaklah cukup bersaing dalam dunia kerja. Karena
menurutnya, keterampilan yang baik perlu diiringi dengan 'attitude,' atau
perilaku yang juga baik. Sehingga keduanya merupakan faktor yang tak dapat
dipisahkan.
Terlebih saat ini, jika dikaitkan
dengan situasi global, persaingan sumber daya manusia semakin tinggi dan bukan
hanya dari dalam negeri saja, namun juga berasal dari luar negeri.
"Orang yang terampil namun
tidak berakhlak mulia tentu akan kesulitan. Begitupun sebaliknya, orang yang
berakhlak tanpa diiringi skill yang mumpuni juga akan mendapatkan
kesulitan," kata Deddy Mizwar, di kawasan Pontren Al-Muhajirin Kampus 3,
Jl. Purwakarta-Bandung Kp. Citapen, Ds. Sukajaya, Kec. Sukatani Purwakarta,
Selasa (07/02)).
"Jadi memang harus menguasai
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), juga Iman dan Taqwa (IMTAQ)
sekaligus," sambungnya.
Maka terkait hal tersebut, Deddy
menyambut baik dan mendukung kehadiran SMK berbasis Pondok Pesantren sebagai
'paket lengkap', yaitu institusi pendidikan yang dapat melahirkan sumber daya
yang memiliki keterampilan sekaligus ber- Akhlakul Karimah.
"Saya sangat optimis, kedepan
para alumni SMK berbasis Pondok Pesantren ini dapat 'survive' dari ketatnya persaingan
dunia kerja," ujarnya.
Terpenting katanya, setiap lulusan
yang telah menyelesaikan pendidikannya, perlu mengubah 'mindset' mereka agar
ketika lulus tak berorientasi, atau langsung berpikiran untuk menjadi pegawai.
Namun alangkah lebih baik bila seorang lulusan memiliki tekad untuk menjadi
enterpreneur, atau pengusaha.
"Orang terkaya di dunia ada
tidak yang pegawai? Mereka itu pengusaha," ucap Deddy.
"Dari 10 pintu rejeki, Allah
berikan sembilan pintu untuk pengusaha, dan satu pintu untuk para pegawai, masa
mau berebut di pintu yang satu?," imbuhnya.
Turut hadir pada acara Kepala Biro
Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa Barat Dady Iskandar,
Kepala BKPP Wil II Purwakarta Toto Muhamad Toha, Sekda Kabupaten Purwakarta
Padhil Karsoma, Pengurus Besar PBNU Pusat Abdul Manan, Pimpinan Ponpes Al-Quran
Muhajirin KH. Abdul Bunyamin, ketua Yayasan Al-Quran Muhajirin Ifa Faizah
Rohman, dan tamu undangan lainnya. (red/hms).