Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pembangunan di KBB Masih Tetap Memprioritaskan Infastruktur

Kamis, 16 Maret 2017 | 17:22 WIB Last Updated 2017-03-16T10:22:12Z
Prof. Dr. Sadu Wasistyono, MS (Pembantu Rektor Bidang Akademi
(foto : trisno)
KBB,  FAKTABANDUNGRAYA.COM - Program pembangunan memasuki ditahun terakhir Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dipimpin oleh Abubakar-Yayat T. Soemitra 2013-2018, seharusnya lebih difokuskan pada penuntasan janji politiknya, Sisanya ditambah dengan program pembangunan tingkat provinsi dan pemerintah pusat.

Hal ini dikatakan Pembantu Rektor Bidang Akademi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Prof. Dr. Sadu Wasistyono, MS seusai menjadi nara sumber dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat KBB, Kamis (16/3) di Ballroom Lantai 4 Gedung B-Komplek Perkantoran KBB.

“Dalam lima tahun terakhir semestinya Bupati difokuskan pada penuntasan janji politik yang dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Karena janji politik sama dengan komitmen politik,” ujarnya kepada wartawan.

Program pembangunan pada tahun terakhir tersebut sambungnya, memang merupakan masa transisi antara periode sebelumnya dengan periode berikutnya. Tidak sedikit kepemimpinan berikutnya, enggan melanjutkan program pembangunan yang dirancang oleh kepemimpinan sebelumnya.

Padahal kata Sadu, sebaiknya program-program pembangunan tersebut dilanjutkan supaya berkesinambungan. Kalaupun ada yang tidak sesuai dengan visi-misi kepemimpinan selanjutnya, bisa dilakukan revisi. “Kuncinyakan pembangunan itu demi kepentingan masyarakat, jangan terjebak karena gengsi. Kalau demi kepentingan masyarakat kenapa harus gengsi,” ucapnya lagi.

Sementara Bupati Bandung Barat H.Abubakar mengatakan pihaknya hanya berupaya menuntaskan program pembangunan di masa akhir jabatannya sesuai dengan yang telah dituangkan dalam RPJMD. Untuk dilanjutkan atau tidaknya program tersebut dia tidak bisa mendiktenya.

“Perkara nanti dilanjutkan dengan program saya atau tidak, itu tergantung dari Kepala Daerah baru. Saya hanya meletakan dasar atau pondasi untuk program pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Ia mencontohkan salah satu program pembangunan tersebut diantaranya jalan alternative Kotabaru Padalarang-Cipatat yang bisa menguraikan kemacetan selama ini. Namun itupun baru bentuk ded-nya, untuk pembangunannya bisa dilaksanakan oleh Kepala Daerah yang baru.

“Kalau ada penilaian bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan saya baru mencapai 35 persen, kita terima saja. Tidak usah didebat. Namun barangkali kalau sudah berjalan pembangunan sesuai yang sudah diprogramkan, penilaian itu akan berubah,” tuturnya.

Untuk program pembangunan tahun 2017 sekarang, ia mengatakan bisa dimulai sejak April mendatang dengan diawali tender. Kemudian pembangunan bisa dilaksanakan mulai Juni 2017. Diakuinya, untuk pelaksanaan tender bangunan mengalami keterlambatan. Hal itu dikarenakan adanya perubahan SOTK baru. “Ada penyesuaian dengan SOTK baru,” pungkasnya. (trs/ari)



×
Berita Terbaru Update