Menurut Guntoro,Tol Soroja memiliki lima (5) pintu masuk dan keluar, agar tidak terjadi kemacetan maka disetiap pintu tol perlu ada pelebaran jalan.
“Anggaran untuk pelebaran jalan sudah kia ajukan dalam APBD Murni Jabar 2018, nanti berapa besarnya, saya belum dapat memeastikan, karena APBD Murni 2018, saat ini sedang di evaluasi di Kemendag RI”, ujar Guntoro saat ditemui usai acara peringatan Hari Bakti PU ke 72 tingkat Jabar di Halaman GedungSate, Senain (04/12).
Dikatakan, dalam rangka mendukung kelancaran arus lalu lintas, Pemprov Jabar telah membangun akses jalan dari Tol Soroja menuju arah Ciwiday mulai dari gerbang Pemkab Bandung menuju Ciwiday sepanjang 800 meter. Namun, hasil jalan yang telah diperbaiki termasuk pembebasan lahannya telah kita serahkan kepada Pemkab Bandung.
Adapun terkait dengan telah selesai dan mulai dipergunakan jalan Tol Soroja untuk masayrakat, diharapkan dapat mengatasi kemacetan kearah Bandung Selatan. Kalau dulu dari Bandung ke Soreang dapat menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam , kini bisa ditembus hanya dalam waktu 15 menit.
Pemerintah provin terus memperbaiki dan memelihara jalan Provinsi mulai dari Cimareme-Cipatik-Soreang-Ciwiday- sampai Cidaun sepanjang lebih kurang 170 KM, namun jalan provinsi tersebut kini telah diambil alih pusat sebagai Jalan Nasional.
Sementara itu terkait akses jalan Non Tol di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Guntoro mengatakan juga telah dianggarkan. Besarnya anggaran yang kita usulkan sebesar Rp.200 miliar, tapi , kita tunggu hasil evaluasi dulu dari Kemendag RI berapa yang disetujui.
Prinsipnya, Dinas BMPR Jabar, siap memilihara dan menjaga agar seluruh jalan Provinsi dalam kondisi baik dan mantap. Bahkan sampai saat ini tingkat kepantapan jalan Provinsi masih berada dikisaran 98 % lebih, tandasnya. (sein).
