Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hasil Limbah Sudah Lebih Baik, Dansektor 4 Buka Coran Dua Pabrik

Sabtu, 14 Juli 2018 | 09:49 WIB Last Updated 2018-07-14T11:56:43Z
FAKTABANDUNGRAYA.COM, MAJALAYA - Dua pabrik tekstil di wilayah Majalaya, yakni PT. Trijaya dan PT. Dewytex yang sebelumnya ditutup lubang pembuangan limbahnya oleh Satgas Citarum Sektor 4 akhirnya diijinkan untuk kembali dibuka pada Jumat sore, 13 Juli 2018. Menurut Dansektor 4, Kol Inf Kustomo, kedua pabrik tersebut layak untuk dibuka karena sudah menunjukkan perbaikan IPAL dan membuktikan hasil akhir limbah cair yang dikeluarkan jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Dalam proses pembukaan coran, pemilik perusahaan harus menyatakan komitmen untuk membenahi pengolahan limbah dan berjanji tak akan mengulangi membuang limbah yang tidak sesuai, selama proses perbaikan kita terus pantau sejauh mana perbaikan yang dilakukan dengan melakukan pengecekan berupa uji parameter pH dan TSS dari limbah," jelasnya.

"Setelah pihak pabrik selesai melakukan perbaikan, kita cek ulang sebelum diputuskan untuk dibuka kembali lubang saluran pembuangan limbahnya," tambah Kol Inf Kustomo.

Ditemui secara terpisah, Kedua manajemen pabrik pada dasarnya mengakui dengan adanya tindakan penutupan lubang saluran limbah oleh Satgas Citarum menjadi pelajaran dan hikmah untuk melakukan optimalisasi dan maksimalisasi pengolahan limbahnya.
lahsatunya, PT Triwijaya, setelah lubang limbahnya ditutup beberapa minggu lalu (2/7/18) oleh Satgas Sektor 4, karena tiga hari sebelumnya kedapatan buang limbah pekat, panas dan berbau ke sungai Padaulun, Majalaya. Chandra Wijaya selaku Direktur PT Trijaya mengatakan bahwa, awalnya merasa kaget pembuangan limbah pabriknya ditutup Satgas, tapi dengan kejadian itu memberi pembelajaran bagi pihak manajemen perusahaan untuk lebih mengoptimalkan pengolahan limbah.

Untuk mengantisipasi kelalaian operator, kami tempatkan satu orang di departemen khusus menangani pengolahan limbah. Dan untuk memaksimalkan pengolahan, kami telah siapkan bak qualifier baru," terangnya.

"Dengan perbaikan yang dilakukan, pabrik bisa melakukan recycle limbah untuk digunakan produksi," tambahnya.

Sementara, Hadi Kusnadi selaku pemilik PT Dewytex mengakui ada yang kurang optimal pada salah satu proses pengolahan limbahnya, sehingga mengakibatkan limbah yang keluar tidak maksimal. Setelah penutupan, manajemen melakukan optimalisasi terhadap pengolahan limbah dan menegaskan agar operator menjalankan S.O.P yang sesuai.

"Kami telah menambah bak sedimentasi fisika agar limbah yang terbuang terurai sempurna. Selain itu kami telah menambah satu operator limbah dan akan memasang empat buah cctv di area pengolahan limbah," janjinya.

Dansektor 4, Kol Inf Kustomo mengingatkan kepada perusahaan untuk selalu konsisten dan jangan sekali-kali mengulangi, "karena kalo satgas kembali menemukan pabrik buang limbah yang tak sesuai, hukum pidana yang diterapkan. Semoga komitmen dari pemilik perusahaan menjadi tanggung jawab moral tersendiri untuk terus mendukung penyelamatan lingkungan khususnya sungai Citarum,"  (cuy/red)pungkasnya. (Cuy)
×
Berita Terbaru Update