Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dansektor 10 Citarum Kembangkan 10 Bambu Bernilai Ekonomis Di Bantaran Sungai

Rabu, 19 Desember 2018 | 12:32 WIB Last Updated 2018-12-19T11:52:24Z
FAKTABANDUNGRAYA.COM, BANDUNG – Tanaman Bambu menjadi media bagi Dansektor 10 Satgas Citarum, Kol Inf Sulistiono dalam memberdayakan masyarakat untuk mendukung program Citarum Harum. Hal ini dikatakannya di sela sela kegiatan seminar KKN Tematik Citarum Harum yang digelar di Hotel Haris, Jalan Peta No. 241, Kota Bandung, Selasa (19/12).

“Tugas saya adalah mengendalikan kerusakan dan melakukan pembenahan Citarum dari sudut ekosistem. Salah satunya adalah erosi, abrasi, dan terhindarnya dari sedimentasi. Oleh karena itu untuk mengendalikan yang dengan menanam bambu”, Kata Dansektor 10 Sulistiono saat diwawancarai sejumlah awak media.

Dari sekian macam spesies tanaman bambu, Satgas Citarum telah menentukan 10 bambu yang dinilai memiliki kegunaan yang bermanfaat bagi masyarakat, “Ada 40 spesies bambu, tapi yang kita pilih ada 10 spesies bambu pilihan dan bernilai ekonomi yang kita kembangkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sulistiono memaparkan tentang manfaat menanam bambu, “Bambu, kita bisa pamer apa pun, dari segi seni, budaya, industri, mebel dan apa pun,” ungkapnya. Bambu, ujarnya, merupakan tanaman yang berkarakter, sangat bersahaja, dan sangat santun. “Ini nampak dari orang-orang yang berbudaya, bambu,” terangnya, “Kesantunan itu nampak dari perilaku orang-orang yang berbudaya bambu,” tuturnya.

Perlu diketahui, pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program Cutarum Harum dimulai dari pendampingan. Bentuknya, edukasi dan munculnya kesadaran untuk bersama-sama merawat tanaman Bambu di area Sungai Citarum. Sebab itu ia berharap dalam beberapa tahun ke depan bila tanaman bambu yang ada sudah tampak lebat dapat dilakukan pengurangan. Yakni, dengan cara penebangan yang berpola, sehingga area tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum, wisata, dan bernilai ekonomi.

Lestarikan Budaya Pasundan
Dalam kesempatan tersebut Sulistiono juga mengungkapkan, bambu menjadi ciri khas budaya luhur yang ditanamkan secara turun temurun sejak sebelum zaman Prabu Siliwangi. Karenanya, Kolonel yang menjadi Dansatgas 10 Satgas Citarum ini memilih tanaman menghidupkan budaya melalui bambu sebagai tanaman untuk sisi DAS Citarum.

“Pikiran saya cuma satu. Menghidupkan tradisi kebudayaan Pasundan. Asli Pasundan. Dari keluarga besar Galunggung sama trah raja-raja keluarga besar Siliwangi. Karakternya hanyalah satu, Bambu,” ungkapnya.

Dia menilai masyarakat telah memahami berbagai macam alat musik tradisional dari tanaman Bambu, “Ada angklung, ada suling. Mereka semua sudah tahu,” ujarnya. Karenanya, dia berharap menjaga ekosistem di Sungai Citarum memiliki nilai lebih. Citarum harum, bambu dan kesenian yang lestari. (Rf/cuy).
×
Berita Terbaru Update