Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Awasi Limbah Industri, Dansektor 21 Sidak ke Pabrik Aksesoris Tekstil

Kamis, 01 Agustus 2019 | 06:26 WIB Last Updated 2019-08-01T00:03:07Z
CAIMAHI, faktabandungraya.com,--- Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat lakukan pengecekan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Dam Sinar Button Factory yang beralamat di jalan Cibaligo No. 39A Leuwi Gajah Kota Cimahi, Rabu (317/7/19).

"Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan kancing dengan bahan baku metal, semua terbuat dari logam," ucap Kolonel Yusep.

Pabrik ini, kata Yusep, memang kecil hasil limbahnya, perhari sekitar 10 sampai 20 meter kubik dan limbah itu ada ketika ada pesanan produksi. "Tapi kalau tidak ada pesanan, paling-paling sekitar 5 kubik perharinya. Tetapi sekecil apapun air limbah yang dibuang dari pabrik ini, kalau tidak di olah dengan baik maka akan mencemari dan merusak ekosistem yang ada di DAS Citarum karena pada dasarnya mengunakan zat-zat kimia," tegasnya.

"Nah barusan kita telah melihat IPAL dan hasilnya, airnya bening, terus tadi kita coba taruh ikan koi disitu, ikannya juga hidup. Artinya, IPAL ini sudah dikelola dengan baik dan hasilnya juga sudah bisa dibuang ke DAS Citarum, ke lingkungan masyarakat," ungkap Dansektor 21.

Hal ini, lanjut Kolonel Yusep, karena sudah tidak membahayakan lagi ekosistem yang ada di DAS Citarum, dan ini sejalan dengan perintah terhadap kita Dansektor atau Satgas Citarum harum, untuk tetap mengawal proses Revitalisasi di DAS Citarum secara cepat selama 7 tahun sesuai Perpres No. 15 Tahun 2018.

Pada kesempatan itu Dansektor 21 Satgas Citarum juga menyampaikan tidak boleh ada lagi pencemaran sedikitpun, yang dibuat oleh pabrik-pabrik atau perusahaan yang tidak mengolah IPAL nya dengan baik. Dirinya juga menucapakan terima kasih kepada pihak perusahaan, dan meminta agar jangan sampai berbeda lagi hasil olahannya serta ikan juga harus tetap hidup di bak penampungan terakhir.

Pabrik yang bergerak di bidang pembuatan kancing, aksesoris garment yang berbahan baku metal. Setiap harinya, menurut Isomba Tota selaku perwakilan pabrik menjelaskan bahwa kita memproses sekitar 50 s/d 90 Kg kancing. Kita olah di limbah di IPAL nya dengan mengunakan digital semua, dan dengan menggunakan obat-obat kimia yang PH nya juga tertentu.

"Kalau produksinya tinggi, sebenarnya diantara 5 Kubik/hari. Tapi kalau saat sekarang, kami hanya mengolahnya 1 s/d 2 meter kubik saja perharinya. Cuma karena ini limbah berbahaya, kami akan tetap komitmen untuk melakukan pengolahan dengan baik/sempurna dan kamipun akan perbaiki lagi kalau nanti ada kekurangan," pungkasnya. (Cuy/dbs)
×
Berita Terbaru Update