Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Satgas Sektor 21 Terima Kedatangan Mahasiswa KKN Tematik Citarum Unpad

Selasa, 29 Oktober 2019 | 09:25 WIB Last Updated 2019-10-29T02:25:28Z
SUMEDANG, faktabandungraya.com,--- Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 15 terima kedatangan mahasiswa KKN Tematik Citarum Harum dari Universitas Padjadjaran (Unpad) di aula Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, dan di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (28/10/2019).

Penerimaan kedatangan Mahasiswa KKN Tematik Citarum Harum Unpad disambut oleh Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat yang diwakili Pasi Sektor 21 Letda Saniyo. Melalui Letda Saniyo dijelaskan bahwa, “periode saat ini kita sedang mendampingi KKN mahasiswa, diantaranya di Lagadar, Cileunyi, dan Sumedang. Disini, mahasiswa Unpad akan bekerjasama juga dengan kita dari satgas untuk lebih memprioritaskan pengolahan sampah dan kebersihan lingkungan,” terangnya.

Satgas Sektor 21 juga berharap dengan adanya Mahasiswa KKN Tematik Citarum Harum dapat saling bersinergi dengan satgas, “Saya meyakini teman-teman mahasiswa memiliki inisiatif yang tinggi untuk langkah sosialisasinya kepada masyarakat. Disamping kita mendampingi, kita juga akan mengarahkan dan memfasilitasi apa yang mahasiswa ingin ketahui untuk tujuan agar tugas mereka bisa terlaksana dengan baik,” jelas Saniyo.

Letda Inf Saniyo, berpesan agar para mahasiswa selama ber-KKN, selain adaptable, juga aktif berkolaborasi untuk menggali gagasan dan mendapatkan solusi yang bisa diaplikasikan langsung di lingkungan masyarakat sesuai dengan kapasitas yang dibawa, serta senantiasa menjaga nama baik almamater maupun pribadi.

Dalam kegiatan penerimaan mahasiswa KKN Tematik kali ini juga dihadiri Kepala Desa Sindang Pakuon yang diwakili Sekdes, Ridwan. Dirinya mengatakan bahwa, Ridwan, menyebutkan bahwa KKN di Desa Sindang Pakuon tema utamanya yang prioritas adalah tentang kebersihan.

“Program kebersihan di desa kami sedang kita genjot terus, juga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Di desa kami sudah ada kegiatan seperti Mari Mari Darling, berharap bisa kolaborasi dengan mahasiswa Unpad,” ucapnya.

Ridwan mengungkapkan, untuk prioritas kebersihan lingkungan ini, pihaknya akan mendorong dengan sejumlah anggaran.
“Kita sudah siapkan dan fokuskan dengan penggunaan anggaran yang kami miliki, kita tambahkan kegiatan di tahun 2020 kepada khususnya wilayah RW,” ungkapnya.
“Saat ini kami berikan fasilitas untuk mahasiswa KKN Unpad untuk melaksanakan sosialisasi seluas-luasnya. Bagaimana masyarakat ini bisa berkontribusi banyak kepada mahasiswa, demikian juga sebaliknya,” terang Ridwan.

Dari sekian banyak mahasiswa yang pernah ber-KKN di desanya, untuk tematik Citarum Harum ini baru kali pertama.

“Ini baru pertama kali mahasiswa KKN di Desa Sindang Pakuon yang mengusung tema Citarum Harum. Ini yang kita harapkan,” tutupnya.

Sementara, Dosen Pembimbing Lapangan, Adhi Alfian, kepada wartawan saat diwawancara menjelaskan, “Kegiatan KKN kita kali ini adalah tematik sesuai program pemerintah, yakni Citarum Harum, mulai hari ini hingga dua minggu kedepan,” jelasnya.

“Kebetulan kita berada disini, Sindang Pakuon, ada 20 mahasiswa gabungan dari beberapa fakultas yang Insya Allah akan saling melengkapi dan kolaborasi dengan pemerintah desa dan Satgas Citarum Harum,” tambah Adhi Alfian, tenaga dosen di Fakultas Ekonomi Unpad.

Dirinya juga juga menjelaskan, “sesuai dengan tematik Citarum Harum ini, ada 5 tujuan pokok yang ingin dicapai, diantaranya pengendalian limbah sampah, lahan kritis, konservasi air, sanitasi dan mitigasi bencana. Dari 5 tema ini, kami meminta mahasiswa untuk menganalisis sesuai dengan kondisi dan kebutuhan prioritas dari masing-masing desa,” terangnya.

“Waktu kita juga tidak terlalu lama, hanya dua minggu. Jadi, dari 5 tema itu apa prioritasnya yang dikerjakan. Kita mencanangkan dan membuat minimal ada 3 program aksi,” pungkasnya.

Universitas Padjajaran Jatinangor kali ini menerjunkan 800 Mahasiswa/i untuk KKN Tematik Citarum Harum, yang terbagi di 40 desa yang tersebar di 9 kecamatan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Setiap desa menempatkan 20 Mahasiswa dan 1 Dosen Pembimbing. (Cuy/St)
×
Berita Terbaru Update