Klik

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat saat memberikan ceramah dalam gelaran Upacara Wisuda Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Program Diploma dan Magister, di Ballroom Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (4/11/19).
Dalam ceramahnya, kang Emil biasa disapa, dirinya menceritakan bahwa para pendiri bangsa dan masa sebelum proklamasi sulitnya menyatukan persatuan bangsa. Indonesia terdiri bahasa yang berbeda beda, ratusan entitas. Pada waktu itu, persamaan yang membuat kita sepakat untuk bersatu adalah, kesamaan nasib.
"Wayahna musuhna sarua, sama sama dijajah belanda,kira kira begitu," ujar kang Emil.
Karena saking rumitnya perbedaan itu, katanya, maka pendiri bangsa mencari cara untuk mengikat kebersamaan kita melalui dengan apa yang disebut pancasila.
"Masalah indonesia di masa depan, bukan ilmu, bukan uang, tapi mudahnya derita parasea atau terpecah belah, kalo urusan satu itu bisa kokoh tidak ada lagi yang mengutak ngatik, saya meyakini bangsa ini akan selamat sampai di masa depan," tuturnya.
"Jadi saya titip kepada para wisudawan, kalau ada ujaran ujaran, narasi narasi atas nama apapun, yang ingin menggeser melemahkan itu harus kita lawan, setuju?," imbuhnya, disambut kata setuju oleh para wisudawan.
"Tolong jaga pancasila kita," ajaknya.
Selain itu, lanjut kang Emil, menyongsong tahun 2045, menurut konsultan ekonomi dunia, Indonesia diprediksi bakal menjadi salahsatu negara adidaya.
Namun, dirinya menyampaikan, untuk mewujudkan cita cita itu, ada 3 syarat utama yang harus bisa kita jaga, diantaranya, "yang pertama, ekonomi kita harus kita jaga seperti hari ini. Syarat kedua, sosial politik harus kondusif, karena pembangunan harus ada stabilitas," ungkapnya.
Dan ketiga, "Indonesia hanya bisa menjadi negara adidaya gahun 2045 kalau sumber daya manusianya kompetitif dan produktif," jelas Emil.
"Jadi saya doakan para wisudawan, tolong menjadi generasi kompetitif dan produktif, kuasai bahasa bahasa asing lebih banyak, kuasai skill skill budaya, teknologi, pengetahuan lebih banyak. Kuasai ilmu ilmu leadership kepemimpinan, berkiprahlah dalam pembangunan dan lain sebagainya," pesannya. (Cuy).