Klik
DAYEUHKOLOT, faktabandungraya.com,--- Kepala Desa Cangkuang Wetan Asep Kusmiadi S.Pd, M.Pd didampingi Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 6 tinjau lokasi yang akan dijadikan akses jalan yang menghubungkan dua kampung, antara Sekeandur dan Bojongsereuh, desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (18/12/19).
Selain melakukan peninjauan lokasi, Kepala desa juga mengunjungi posko Satgas Sektor 21 Subsektor 6 di kampung Bojongsuren, desa Pasawahan, untuk bersilaturahmi dengan satgas dan warga guna memastikan tidak ada persoalan terkait pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai akses jalan.
"Tadi pagi saya tadi mendapat kabar dari anggota satgas subsektor 6 sungai citepus serta dari perwakilan masyarakat rw 7 (Bojongsereuh) kaitan dengan kaitan dengan masalah pembebasan lahan ada sedikit masalah tentang kejelasan status tanah," ujarnya.
"Alhamdulillah saya kesini bersama tim, juga satgas subsektor 6, serta pak Anda dan bu Yayah (keluarga yang merasa masih memiliki hak atas tanahnya) meng-clear-kan persoalan ini, insya allah ada jalan keluarnya," jelasnya.
"Dan kami dari pemerintah desa akan mengoptimalkan semampu kami, minimal rumah pak Anda akan kami perhatikan, dengan kemampuan yang ada," janjinya.
Saat meninjau lokasi yang akan dijadikan akses jalan ini, pihaknya juga memastikan bahwa dirinya dan masyarakat mendukung program citarun harum, khususnya sektor 21 subsektor 6 sungai Citepus. Karena selama ini sudah banyak membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di lingkungan DAS Citepus yang berdampak terhadap warganya.
Mulai dari pemeliharaan sungai dari pencemaran sampah, normalisasi sedimentasi sungai, hingga rencana pembukaan akses jalan yang sedang dalam proses pengerjaan.
"Ini sangat luar biasa, banyak perubahan yang sangat maju, yang jelas akses (jalan) yang tadinya sempit ketika dibuka menjadi akses roda empat, ini akan meningkatkan perekonomian, sosial, pendidikan, minimal harga tanahnya jadi tinggi, jadi akan banyak kemajuan yang luar biasa," ujar Kades yang belum genap bertugas selama 2 minggu ini.
Proses pembebasan lahan selebar 4 meter dari bibir sungai yang akan dibuat akses jalan sepanjang 1,8 Kilometer di bantaran sungai Citepus yang menghubungkan antara kampung Sekeandur dan Bojongsereuh, desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Saat ini progres penyediaan lahannya sudah mencapai progres 97,5 persen, dari 40 bangunan yang ditertibkan tertinggal hanya 1 lagi yang belum dibongkar.
"40 rumah warga yang ditertibkan tidak semuanya kita bongkar, hanya sebagian saja, yang dibutuhkan hanya 4 meter dari bibir sungai untuk jalan," ujar Dansubsektor 21-6 Citepus, Peltu Edy Purwanto.
"Dari 40 rumah yang ditertibkan, warga dengan sukarela membongkar rumahnya sendiri, kami satgas hanya membantu mengerjakan. Tinggal tersisa satu bangunan lagi, pemilik bangunan masih belum merelakan rumahnya dibongkar karena merasa memiliki hak atas tanahnya," imbuhnya.
"Alhamdulillah, kepala desa berkenan hadir untuk ikut memediasi dan memberikan pengertian kepada warganya, itu memberi dukungan terhadap kami bertugas di lapangan," ungkapnya. (Cuy).
Selain melakukan peninjauan lokasi, Kepala desa juga mengunjungi posko Satgas Sektor 21 Subsektor 6 di kampung Bojongsuren, desa Pasawahan, untuk bersilaturahmi dengan satgas dan warga guna memastikan tidak ada persoalan terkait pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai akses jalan.
"Tadi pagi saya tadi mendapat kabar dari anggota satgas subsektor 6 sungai citepus serta dari perwakilan masyarakat rw 7 (Bojongsereuh) kaitan dengan kaitan dengan masalah pembebasan lahan ada sedikit masalah tentang kejelasan status tanah," ujarnya.
"Alhamdulillah saya kesini bersama tim, juga satgas subsektor 6, serta pak Anda dan bu Yayah (keluarga yang merasa masih memiliki hak atas tanahnya) meng-clear-kan persoalan ini, insya allah ada jalan keluarnya," jelasnya.
"Dan kami dari pemerintah desa akan mengoptimalkan semampu kami, minimal rumah pak Anda akan kami perhatikan, dengan kemampuan yang ada," janjinya.
Saat meninjau lokasi yang akan dijadikan akses jalan ini, pihaknya juga memastikan bahwa dirinya dan masyarakat mendukung program citarun harum, khususnya sektor 21 subsektor 6 sungai Citepus. Karena selama ini sudah banyak membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di lingkungan DAS Citepus yang berdampak terhadap warganya.
Mulai dari pemeliharaan sungai dari pencemaran sampah, normalisasi sedimentasi sungai, hingga rencana pembukaan akses jalan yang sedang dalam proses pengerjaan.
"Ini sangat luar biasa, banyak perubahan yang sangat maju, yang jelas akses (jalan) yang tadinya sempit ketika dibuka menjadi akses roda empat, ini akan meningkatkan perekonomian, sosial, pendidikan, minimal harga tanahnya jadi tinggi, jadi akan banyak kemajuan yang luar biasa," ujar Kades yang belum genap bertugas selama 2 minggu ini.
Proses pembebasan lahan selebar 4 meter dari bibir sungai yang akan dibuat akses jalan sepanjang 1,8 Kilometer di bantaran sungai Citepus yang menghubungkan antara kampung Sekeandur dan Bojongsereuh, desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Saat ini progres penyediaan lahannya sudah mencapai progres 97,5 persen, dari 40 bangunan yang ditertibkan tertinggal hanya 1 lagi yang belum dibongkar.
"40 rumah warga yang ditertibkan tidak semuanya kita bongkar, hanya sebagian saja, yang dibutuhkan hanya 4 meter dari bibir sungai untuk jalan," ujar Dansubsektor 21-6 Citepus, Peltu Edy Purwanto.
"Dari 40 rumah yang ditertibkan, warga dengan sukarela membongkar rumahnya sendiri, kami satgas hanya membantu mengerjakan. Tinggal tersisa satu bangunan lagi, pemilik bangunan masih belum merelakan rumahnya dibongkar karena merasa memiliki hak atas tanahnya," imbuhnya.
"Alhamdulillah, kepala desa berkenan hadir untuk ikut memediasi dan memberikan pengertian kepada warganya, itu memberi dukungan terhadap kami bertugas di lapangan," ungkapnya. (Cuy).