Klik

Untuk menyikapi situasi seperti ini para tokoh yang terdiri dari unsur budaya, agama, organisasi kepemudaan, akademisi dll, mendeklarasikan “Front Nasional” di padepokan Trisakti rumah kayu Punclut Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (30/6-2020).
Menurut Abdy Yuhana, kita sebagai anak bangsa berkewajiban memelihara negeri tercinta ini, berarti kita harus menjaga ideologi, wilayah, identitas, budaya ekonomi dll. Sungguh penting memahami ideologi secara utuh dan paripurna, hari ini kita berkumpul disini menunjukkan suatu "Will" atau kemauan yang kuat untuk membela NKRI, sehingga akan memanggil semangat nasionalisme para anak bangsa.
“jadi kehadiran Front Nasionalis” ini salah satu tujuannya untuk membahas isu merebaknya fitnah yang akan memecah belah persatuan bangsa”, kata politisi PDI Perjuangan Dr. Abdy Yuhana, SH, MH yang merupakan intelektual muda Jawa barat.

“Kita harus menunjukkan sikap bahwa rasa kebangsaan harus lebih diperkuat lagi, untuk jangan coba-coba dipecah belah”, tegasnya anggota DPRD Jabar asal Dapil Jabar 1 (Bandung-Cimahi) ini .
Abdy menegaskan bahwa, betapa hari ini negara dalam keadaan bahaya karena fitnah yang sangat jahat sudah merebak dikalangan masyarakat yang ditiupkan oleh sekelompok orang anti Indonesia. Artinya saatnya kita melawan atas tindakan dzolim fitnah keji, caci maki, ujaran kebencian mereka yang nyata-nyata melakukan tindakan makar terhadap pemerintahan yang sah.
“Jangan dibiarkan, harus dilawan”, ujar Abdy dengan semangat dan berapi- api.

Sementara itu, ditempat yang sama tokoh budaya Jawa barat H Drajat Hidayat Soetardja (mantan anggota DPRD Jabar) mengungkapkan, bahwa hari ini telah terjadi upaya penghilangan identitas dan budaya bangsa, budaya bangsa yang adiluhung yang menghasilkan ketenangan jiwa, kedamaian, kesejahteraan telah dirusak secara sistematis oleh kelompok intoleran berkedok agama.
Kelompok intoleran ini bukan tanpa tujuan melainkan suatu gerakan yang teragendakan secara sistematis dan membonceng kepentingan besar baik korporasi maupun kepentingan pihak tertentu husus di Jawa barat tidak aneh karena Jawa barat dulunya adalah pusat pergerakan gorombolan DI/TII.
Sasaran dan tujuan kelompok intoleran ini jelas yaitu turunkan Jokowi, kuasai, ganti ideologi negara pada akhirnya NKRI hancur.
Tahapan ini sangat jelas kentara didalam cara bergerak mereka diantaranya menciptakan framing seolah-olah negara dan pemerintah ini sangat busuk oleh proses mencekoki masyarakat dengan berita provokatif, menghasut bila perlu hoax/ berita bohong, fitnah dll.

Sekalipun diskusi ini sempat diwarnai debat-debat yang sangat seru dan panas tetapi pada akhirnya para tokoh ini sepakat untuk membentuk suatu front perlawanan yang diberi nama "Front Nasional" untuk melawan kelompok yang setiap saat mencaci maki, menghasut, melontarkan ujaran kebencian, fitnah, intoleran dan dari upaya jahatnya untuk meruntuhkan negri yang kita cintai ini. (rls/red).