Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Demi Keutuhan NKRI, Abdy Yuhana : Kaum Nasionalis Jawa Barat “BANGKIT”

Rabu, 01 Juli 2020 | 17:06 WIB Last Updated 2020-07-01T10:17:06Z
Klik
BANDUNG, Faktabanduangraya.com,--- Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat Dr. Abdy Yuhana, SH, MH mengatakan, menyaksikan kenyataan situasi kondisi negara dalam ancaman dimana fitnah merebak, kabar bohong setiap saat dan adu domba didepan mata. Tentunya perlu disikapi demi menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI.

Untuk menyikapi situasi seperti ini para tokoh yang terdiri dari unsur budaya, agama, organisasi kepemudaan, akademisi dll, mendeklarasikan “Front Nasional” di padepokan Trisakti rumah kayu Punclut Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (30/6-2020).

Menurut Abdy Yuhana, kita sebagai anak bangsa berkewajiban memelihara negeri tercinta ini, berarti kita harus menjaga ideologi, wilayah, identitas, budaya ekonomi dll. Sungguh penting memahami ideologi secara utuh dan paripurna, hari ini kita berkumpul disini menunjukkan suatu "Will" atau kemauan yang kuat untuk membela NKRI, sehingga akan memanggil semangat nasionalisme para anak bangsa.

“jadi kehadiran Front Nasionalis” ini salah satu tujuannya untuk membahas isu merebaknya fitnah yang akan memecah belah persatuan bangsa”, kata politisi PDI Perjuangan Dr. Abdy Yuhana, SH, MH yang merupakan intelektual muda Jawa barat.

Dikatakannya, bahwa kesadaran membela tanah air dan bangsa adalah suatu hal yang wajib bagi setiap anak bangsa yang merdeka dan berdaulat, kedaulatan bukan hanya urusan angkatan perang tetapi sudah menjadi tugas kita semua seluruh komponen bangsa harus bahu membahu, senasib sepenanggungan sebagaimana semangat gotong royong kita. Sebagai bangsa yang berdaulat kita tidak mau negeri ini diobok-obok oleh segelintir orang sehingga kedamaian, ketentraman bangsa ini terganggu.

“Kita harus menunjukkan sikap bahwa rasa kebangsaan harus lebih diperkuat lagi, untuk jangan coba-coba dipecah belah”, tegasnya anggota DPRD Jabar asal Dapil Jabar 1 (Bandung-Cimahi) ini .

Abdy menegaskan bahwa, betapa hari ini negara dalam keadaan bahaya karena fitnah yang sangat jahat sudah merebak dikalangan masyarakat yang ditiupkan oleh sekelompok orang anti Indonesia. Artinya saatnya kita melawan atas tindakan dzolim fitnah keji, caci maki, ujaran kebencian mereka yang nyata-nyata melakukan tindakan makar terhadap pemerintahan yang sah.

“Jangan dibiarkan, harus dilawan”, ujar Abdy dengan semangat dan berapi- api.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Abdy Yuhana mengupas tuntas Pancasila berikut sejarah, filosofi dan implementasi Pancasila.

Sementara itu, ditempat yang sama tokoh budaya Jawa barat H Drajat Hidayat Soetardja (mantan anggota DPRD Jabar) mengungkapkan, bahwa hari ini telah terjadi upaya penghilangan identitas dan budaya bangsa, budaya bangsa yang adiluhung yang menghasilkan ketenangan jiwa, kedamaian, kesejahteraan telah dirusak secara sistematis oleh kelompok intoleran berkedok agama.

Kelompok intoleran ini bukan tanpa tujuan melainkan suatu gerakan yang teragendakan secara sistematis dan membonceng kepentingan besar baik korporasi maupun kepentingan pihak tertentu husus di Jawa barat tidak aneh karena Jawa barat dulunya adalah pusat pergerakan gorombolan DI/TII.

Sasaran dan tujuan kelompok intoleran ini jelas yaitu turunkan Jokowi, kuasai, ganti ideologi negara pada akhirnya NKRI hancur.

Tahapan ini sangat jelas kentara didalam cara bergerak mereka diantaranya menciptakan framing seolah-olah negara dan pemerintah ini sangat busuk oleh proses mencekoki masyarakat dengan berita provokatif, menghasut bila perlu hoax/ berita bohong, fitnah dll.

Pada hari ini telah nampak tahapan berikutnya yaitu gerakan memecah belah melalui gerakan masa dan berujung fitnah keji yang dilontarkan kelompok ini melakukan tindakan yang sangat provokatif dengan membakar simbol partai yang selama ini sangat gigih mempertahankan Pancasila, bhineka tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 dengan fitnah keji dan sangat jahat yaitu PKI.

Sekalipun diskusi ini sempat diwarnai debat-debat yang sangat seru dan panas tetapi pada akhirnya para tokoh ini sepakat untuk membentuk suatu front perlawanan yang diberi nama "Front Nasional" untuk melawan kelompok yang setiap saat mencaci maki, menghasut, melontarkan ujaran kebencian, fitnah, intoleran dan dari upaya jahatnya untuk meruntuhkan negri yang kita cintai ini. (rls/red).
×
Berita Terbaru Update