Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

DPD Gerakan Hejo Pangandaran Siapkan Terobosan Guna Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Kamis, 24 September 2020 | 22:59 WIB Last Updated 2020-09-25T00:21:14Z


BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Pangandaran merupakan wilayah dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari pertanian, perikanan, dan kelestarian hutan. Dengan kekayaan alam yang dimiliki, sepatutnya pemerintah Kabupaten Pangandaran dapat menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan.


Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan, pemerintah daerah memerlukan dukungan dari masyarakat, baik secara kelembagaan dan komunitas yang fokus dalam lingkungan. Atas dasar tersebut, tak heran jika Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyambut baik kehadiran Gerakan Hejo di Pangandaran.

Gerakan Hejo hadir di Kabupaten Pangandaran secara resmi setelah melaksanakan Pelantikan Pengurus DPD Gerakan Hejo yang digelar di Hotel Pantai Indah Timur Pangandaran, Rabu (23/9/2020). Roni Priatna dipilih sebagai Ketua DPD, Ai Nanan Handayani selaku Sekretaris, dan Yayan Sugiantoro, ST.MT sebagai Bendahara.

Bupati menilai bahwa Gerakan Hejo memiliki perbedaan. Tak semata bergerak dalam hal politik praktis.

"Gerakan Hejo, sangat intens melakukan pendampingan untuk pemeliharaan dan perbaikan lingkungan hidup. Kerja-kerja semacam inilah yang kita butuhkan sebagai mitra dalam menggugah warga, memelihara keseimbangan lingkungan hutan, gunung, sumber mata air, sungai, dan pesisir pantai sebagai aset berharga kita,” ungkapnya, saat bertemu dengan pengurus DPD Gerakan Hejo Pangandaran, Rabu malam.

Sementara, Ketua Umum DPP Gerakan Hejo Eka Santosa meyakini, jajaran pengurus dan pengendali DPD GH Kabupaten Pangandaran ini akan kompak.

"Apalagi ada Kang Jeje Wiradinata dan Kang Ujang Endin selaku pasangan yang solid mereka didapuk sebagai Dewan Penasihat atau Pangaping di antara 10 tokoh Pangandaran lainnya,” ujar Eka Santosa.

Keyakinan ini, katanya, setelah intensif berkomunikasi dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Secara khusus dirinya menyebut Jeje dengan label unik yakni ‘bupati yang eling’. Ini karena kepedulian Bupati terhadap pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

"Gerakan Hejo pun makin bersinergi dengan Pemkab Pangandaran. Seperti yang dikatakan Bupati, buat apa kita berhasil melakukan pembangunan, kalau lingkungan hidup di sekeliling kita rusak," ungkapnya.

Apresiasi yang diberikan Bupati, lanjut Eka, justru membuat Gerakan Hejo makin tertantang untuk turut memelihara, dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Tak sekedar dengan kerja biasa, melainkan melibatkan pakar di bidang information technologi (IT).

"Melalui remote sensing (penginderaan jarak jauh), kami libatkan. Keberadaan unsur lingkungan hutan, gunung, sungai, taman suaka alam, pemukiman, pesisir, termasuk upaya minimasi persampahan, lalu-lintas orang, kenelayanan, kepelabuhanan," jelasnya.

"Sejatinya bisa dipantau perkembangan maupun penghindaran kebencanaannya seminimal mungkin melalui IT,” imbuh Mantan Ketua DPRD Jabar sekaligus sosok yang membidani lahirnya Kabupaten Pangandaran.

“Konsep smart city itu bukan bualan, bisa kita terapkan dengan biaya minimal. Asal ada political will, apalagi kan kita kan punya tagline juara itu?," cetusnya.

Menyikapi ramainya perbincangan di medsos terkait adanya praktek premanisme di Kabupaten Pangandaran. Di hadapan Bupati Jeje, Eka Santosa mencoba menguatkan dan sependapat dengan pernyataan Bupati.

“Ya, itu dugaan awal, langsung saya klarifikasi ke Kang jeje dalam beberapa kali kesempatan," ujarnya.

"Jawabannya membuat saya tersentak. Kata Kang Jeje, buat apa pembangunan berhasil kalau lingkungan rusak. Kita kan harus move on, preman itu ya didekati, dimanusiakan, atau dikandangan (diakomodir) saja katanya," bebernya.

"Inilah yang membuat saya dan jajaran gerakan Hejo menyebutnya lagi-lagi kami namai ‘bupati yang eling. Jarang kan, saat ini ada pimpinan daerah ‘eling’ sama lingkungan hidup," pungkasnya. (Cuy)
×
Berita Terbaru Update