Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Seminggu Lalu Dicor, Dansektor 21 Cek Progres Pembenahan PT CAPP

Rabu, 09 September 2020 | 11:50 WIB Last Updated 2020-09-09T09:33:53Z
CIMAHI, Faktabandungraya.com- Setelah melakukan penutupan saluran pembuangan PT Cipta Aneka Pangan Prima seminggu yang lalu (Selasa, 1/9/2020). Dansektor 21 Satgas Citarum Kol Inf Yusep Sudrajat bersama Dinas LH Kota Cimahi pantau progres yang akan dilakukan perusahaa yang berlokasi di Jalan Gempol Asri, Melong, Kota Cimahi, Selasa (8/9/2020).

Inspeksi yang dilakukan kali ini, kata Kolonel Yusep, adalah terkait dokumen UKL/ UPL. Menurut keterangan pihak perusahaan, setelah dilakukan penutupan mereka memanfaatkan sumur resapan atau sumur imbuhan yang ada di lingkungan pabrik.

"Kita cek langsung dan ditemukan ada dua sumur. Satu sumur izinnya untuk pengambilan air bersih untuk produksi dan yang ke dua adalah sumur imbuhan. Sumur imbuhan ini harusnya tidak ada pipa dan pompa, karena untuk mengimbangi sumur untuk produksi. Tapi kenyataannya di sumur itu ada pipa-pipa untuk mengambil air, dan ini belum ada izinnya dari ESDM. Sehingga kami sarankan untuk pipa-pipa dan mesin di sumur imbuhan itu untuk ditarik supaya tidak ada persepsi lain,” ungkapnya.

Terkait dengan hasil pengecekan ke proses produksi, dijelaskan oleh Dansektor 21, “Mulai dari proses pertama kita masuk tadi hingga ke proses packing, ternyata penggunaan airnya sangat kecil. Sehingga setelah kita tutup semua pembuangan limbahnya ke selokan, masih bisa berproduksi, dan itu wajar, karena belum melakukan proses pembersihan,” jelas Dansektor 21.

Tapi, lanjut Dansektor 21, walaupun penggunaan airnya kecil, namanya pabrik yang mempekerjakan hampir 200 orang disini, tetap menggunakan air dan ada air kotor, seperti untuk MCK maupun alat-alat yang lainnya.

“Pabrik perlu mengantisipasinya dengan menggunakan IPAL, memang di perencanaan pabrik ini tidak ada kata-kata IPAL, tetapi filter, ya sama saja sebetulnya. Intinya, air dikeluarkan dalam keadaan bersih,” tegasnya.

“Jangankan pabrik yang pekerjanya lebih dari 100 orang, kita di rumah yang memiliki WC, buangnya harus lewat septictank. Oleh karena itu, saya akan dorong untuk pembuatan IPAL. Mudah-mudahan dalam bulan ini sudah rampung. Sehingga masyarakat tidak curiga pabrik membuangnya ke selokan lagi. Terutama kaitan dengan tugas saya untuk mengembalikan ekosistem di DAS Citarum. Sekecil apapun pencemaran ke sungai, baik limbah domestik ataupun limbah pabrik, harus dalam kondisi clear masuk ke selokan, ke sungai-sungai kecil, yang akhirnya bermuara ke Citarum,” urai Kolonel Yusep.

“Untuk pabrik ini saya akan cek terus dan kontrol, sehingga hubungan pabrik ini tetap harus jalan, karena ini menyangkut ekonomi negara juga, namun lingkungan harus tetap bersih, masyarakat sekitar pun harus nyaman dengan keadaan pabrik ini. Kan sebagian masyarakat sini juga kerja di pabrik ini,” pungkasnya.
×
Berita Terbaru Update