Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pilkada Serentak 2020 Aman, Herry Darwaman : Penyelenggaraan Pilkada Pastikan Penerapan Prokes Ketat

Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:22 WIB Last Updated 2020-11-06T06:26:27Z

Ir.H.Herry Darwaman, (anggota DPRD jabar dari FPAN), Foto:istimewah
BANDUNG, Faktabandungraya.com,---  Ditengah kondisi pandemi covid-19, perhelatan  Pilkada Serentak 2020 tetap akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang, diselenggarakan di 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Untuk di provinsi Jabar sendiri diselenggaran di 8 Daerah.

Namun, berhubung masih kondisi pandemi covid-19, ada rasa kekhawatiran dari kalangan masyarakat akan terdampak/ terpapar  covid-19. Untuk itu,  menjadi tugas tambahan bagi kalangan penyelengara Pilkada (KPU-Bawaslu)  dan Pemerintah Daerah, termasuk  peserta pilkada ( Paslon-Parpol) untuk dapat memberikan kenyakinan kepada masyarakat bahwa tidak perlu khawatir akan terkena covid-19.  Penerapan Protokol Kesehatan (prokes) secara ketat.

Menurut Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Barat, Ir.H.Herry Darmawan,  rasa kekhawatiran masyarakat akan terdampak covid-19 saat datang ke Tempat Pemungutan suara (TPS) harus disikapi dengan seksama dan diberikan edukasi bahwa, penyelenggara Pilkada menerapan protokol kesehatan secara ketat 3M ( memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan).

Sosialisasi penerapan prokes 3M harus terus ditingkatkan kepada masyarakat, agar masyarakat tidak khawatir datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya, kata Herry Darmawan kepada faktabandungraya.com saat dimintai tanggapannya terkait adanya rasa kekhawatiran masyarakat akan terpapar covid-19, Jum’at (23/10-2020).

Untuk menepis dan menghilangkan rasa kekhawatiran masyarakat dan mau berpartisipatif datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya, tentunya menjadi kewajiban bersama untuk menyakinkan masyarakat bahwa datang ke TPS aman dari covid-19.

“Sebelum masyarakat memasuk ke TPS, penyelenggara Pilkada sudah menyiapkan tempat cuci tangan plus sabun antiseptic, telah mengatur jarak duduk saat menunggu antrian panggilan, bahkan disiapkan juga masker bagi masayrakat yang datang ke TPS lupa/tidak membawa masker”, ujarnya.

Rasa kekhawatiran masyarakat tentunya berdampak terhadap tingkat partisipatif  masyarakat akan rendah, sehingga hasil pemilihan kepala daerah kurang representatif.

Kesuksesan pemilu itu ditandai dengan tingkat partisipatif yang tinggi, semakin rendah tingkat partisipatif menanda kualitas demokrat buruk.  Untuk itu, ditengah pendemi covid-19, kita (parpol pengusung), peserta /kandidat kepala daerah, penyelenggara Pilkada, termasuk pemerintah daerah untuk bersama-sama bahu membahu memberikan pembelajaran politik dengan harapan masyarakat tidak pobia untuk datang ke TPS dan menyarlukan hak politiknya sesuai dengan pilihannya, ujarnya politisi PAN Jabar ini.

“ Percayalah pelaksanaan Pilkada serentak 2020, menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, untuk itu, masyarakat tidak perlu takut untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya, himbaunya. (adikarya/husein).  

×
Berita Terbaru Update