Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna melakukan sidak kebeberapa posko cek poin |
Ema mengatakan, Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung akan memberikan dukungan optimal untuk selama operasional
posko cek poin tersebut.
Guna memastikan kesiapannya, Ema
memantau langsung ke lokasi posko yakni dimulai gerbang tol Buahbatu, tol
Mohammad Toha, tol Kopo, tol Pasirkoja, lalu keperbatasan kota wilayah barat di
sekitar Cibeureum.
Ia juga memantau kawasan Pasteur
dan berlanjut menuju Terminal Ledeng. Satu posko lainnya berada di Bunderan
Cibiru.
“Memang belum semua ideal. Tetapi
terpenting bagaimana mengurangi mobilitas masyarakat. Kecuali hal yang urgent,”
kata Ema usai memantau lokasi cek poin, Rabu, 5 Mei 2021.
Ema ingin memastikan kesiapan
lokasi cek poin dapat menunjang kinerja petugas di posko. Selain melihat
kembali kebutuhan logistik penunjang, juga sekaligus memetakan untuk
perancangan alur pemeriksaan.
“Secara umum standarnya sudah
tergambar. Tentang pola putar balik apabila ada masyarakat yang tidak memenuhi
ketentuan dalam larangan mudik. Sudah disiapkan jalur putar,” jelasnya.
Ema mamaparkan dalam pelaksanaan
cek poin nantinya akan dikomandoi oleh kepolisian dan bersinergi dengan TNI.
Keduanya tergabung di Satgas
Penanganan Covid-19. Petugas gabungan ini bersiaga selama 24 jam di delapan
posko cek poin.
“Petugas kita sudah siap di
lapangan. Kita dukung dari Dishub, Satpol PP petugas termasuk aparat
kewilayahan. Jumlahnya satu hari ada 44 petugas di setiap cek poin dan diatur
tiga sif,” jelasnya.
Ema menegaskan, bagi pendatang
dari luar daerah harus memiliki kelengkapan dokumen kesehatan dan dokumen izin
perjalanan. Apabila salah satunya tidak terpenuhi maka dipastikan bakal
diarahkan untuk memutar balik.
Sementara untuk warga yang berada
di wilayah aglomerasi Bandung Raya diberi keleluasaan untuk beraktivitas.
Namun, mereka akan tetap diperiksa kelengkapan dokumen kesehatan dan izin
perjalannya apabila melintas wilayah perbatasan.
“Kalau mereka tidak memenuhi
dokumen, ya masuk dalam larangan. Jika tidak dalam kepentingan urgent ya balik
kanan. Di wilayah aglomerasi boleh beraktivitas,” ujarnya.
“Pokoknya aglomerasi ada tandanya misalnya yang secara umum kendaraan plat nomor D, tapi dengan catatan harus memenuhi dokumen perjalanan dan dokumen kesehatan. Di aglomerasi juga diperiksa,” tambahnya.
Ema Sumarna koordinasi dgn tim kesiapan posko |
Ema mengungkapkan sejak pukul
pada hari pertama operasional cek poin Kamis, 6 Mei 2021 ini, para petugas akan
bersiaga mulai pukul 06.00 WIB.
Kendati semua persiapan sudah
dipastikan mumpuni, dia menegaskan terkait keberadaan cek poin ini hal paling
penting yakni adanya kesadaran dari masyarakat untuk membatasi mobilitasnya dan
disiplin menjaga protocol kesehatan.
“Prinsipnya semua dikendalikan,
kita doakan petugas cek poin fit.Tapi terpenting, bangun kesadaran masyarakat.
Kalau tidak ada hal penting lebih baik membatasi mobilitas,” katanya. (asp/red).