BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Dalam rangka normalisasi sungai Cidurian, Pemerintah Kota Bandung bersama Balai
Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum akan membangun kolam retensi dan ruang
terbuka hijau (RTH). Rencananya pembangunan dimulai tahun ini.Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama pejabat BBWS Citarum meninjau lokasi untuk
dibagun Kolam Retensi dan RTH di Kecamatan Antapani (foto:humas)
"Prinsipnya kami ingin
menata agar fungsi sungai kembali ," ujar Wali Kota Bandung, Oded M.
Danial di sela-sela meninjau Sungai Cidurian di kawasan RW 18 Kelurahan
Antapani Kidul dan RW 24 kelurahan Antapani Tengah, Rabu 16 Juni 2021.
Sebelumnya, sebanyak 136 rumah
dan bangunan telah dibongkar oleh pemiliknya. Lahan tersebut nantinya akan
dibangun kolam retensi dan RTH.
"Mudah-mudahan dampaknya,
sungai yang melintasi kota Bandung menjadi bersih," kata Oded.
Oded memastikan, Pemkot Bandung
akan terus menata dan menertibkan kawasan sungai yang berada di Kota Bandung.
"Kita bertahap (penataan),
kalau lihat data sungai mengalir melintasi Bandung itu sekitar 40 sungai. Kita
akan di tata bertahap," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBWS
Citarum, Anang Muchlis menyampaikan, penataan bantaran sungai akan membuat
fungsi sungai menjadi lebih baik.
"Sebagian akan dibuat taman
untuk publik space. Kita harus desain dulu, Pak Didi (Kepala Dinas Pekerjaan
Umum) akan melakukan 'basic desain'. Setelah itu kita buat Detail Engineering
Design (DED) kolam retensi dan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari sungai
sepanjang 1,8 km ini sudah 136 rumah, 234 Kepala Keluarga (KK) yang
ditertibkan. Sisanya masih ada 47 bangunan. Saat ini masih dalam proses
sosialisasi untuk penertiban.Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama pejabat BBWS Citarum meninjau lokasi untuk
dibagun Kolam Retensi dan RTH di Kecamatan Antapani (foto:humas)
“Progresnya bertahap. Ruas ini
1,8 km. Sosialiasi dari bulan November kemarin (2020). Alhamdulilah respon
baik. Pindah dengan sukarela dan membongkar sendiri,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, penataan sungai merupakan bagian
dari upaya mengatasi banjir.
“Dengan kolam retensi ini akan
mengurangi banjir. Rencananya akan
menjadi kolam retensi dan ruang publik sehingga masyarakat bisa
memanfaatkannya,” ujar Didi.
Untuk pelaksaannya, khusus kolam
retensi akan diupayakan secepatnya pada tahun 2021. Sementara untuk hal lainnya
akan berjalan mulai tahun 2022.
“Kita rencanakan ‘basic design’.
Intinya fungsi kolam retensinya bekerja dulu. Lengkapnya, bangun secara
landscape sampai infastruktur itu pada tahun 2022. Target pembangunan kolam
retensi dengan swakelola tahun ini,” jelas Didi.(yan/sein).